Glossary of battery: Istilah pada baterai

Berikut beberapa istilah karakteristik pada baterai. Penting untuk mengetahui karakteristiknya agar kita lebih memahami sebuah baterai apalagi jika kita ingin merancang sebuah perangkat yang menggunakan baterai sebagai salah satu komponen pendukungnya.

- Ampere Hour (AH): Satuan besarnya kapasitas listrik yang tersimpan pada sebuah baterai. Ini merujuk pada kemampuan baterai tersebut dalam menyuplai arus listrik (dalam satuan ampere) selama periode waktu tertentu (dalam satuan jam) sampai arus listriknya betul-betul habis. Umumnya menggunakan satuan mAH (mili Ampere-Hour) = seperseribu Ampere Hour.

- Capacity: Ukuran besarnya energi listrik yang bisa dihasilkan oleh sebuah baterai, biasanya dalam satuan ampere-hours (AH atau mAH) atau watt-hours.

- CCA (Cold Cranking Ampere)Maximal arus listrik yang bisa disuplai oleh sebuah baterai selama 30 detik dalam suhu nol derajat F (sekitar -18 derajat C) sebelum tegangannya drop menjadi sekitar 7,2 V (untuk aki 12 V) hingga tidak dapat digunakan. Istilah ini hanya dipakai pada jenis aki starter seperti aki mobil.

- Cutoff Voltage: Batas tegangan terendah baterai yang masih bisa menghasilkan arus listrik. Di bawah tegangan ini baterai tidak akan berfungsi lagi. Besarnya tegangan cutoff ini berbeda-beda untuk tiap jenis baterai. Dikenal juga dengan istilah End-point Voltage.

- Cycle LifeKemampuan sebuah baterai rechargeable (dapat diisi ulang). Berapa kali baterai tersebut dapat diisi ulang. Patokannya, jika sebuah baterai ketika di cas hanya mampu terisi kurang dari 80% kapasitas aslinya, maka baterai tersebut dianggap sudah tidak layak pakai lagi. Berarti Cycle Life-nya sudah berakhir.

- DOD (Depth of Discharge): Nilai yang menunjukkan besarnya arus listrik yang telah digunakan, dihitung dalam persen. Kebalikan dari DOD adalah SOC (State of Charge), besarnya arus listrik yang tersisa setelah dipakai.

- Energy Density: Kerapatan energi, yang merupakan rasio perbandingan besarnya energi baterai terhadap berat baterai (dalam satuan watt-hours per pound) atau volume baterai (watt-hours per cubic inch).

- Gassing: Proses terbentuknya gas di dalam baterai (aki) akibat reaksi kimia ketika baterai di-cas.

- Open-Circuit Voltage: Tegangan yang diukur pada ke dua kutub baterai ketika tidak terhubung ke beban atau perangkat.

- Reserve Capacity (RC): Diukur dalam satuan menit. Berapa lama sebuah baterai (yang sudah di cas penuh) dapat menggerakkan beban 25 ampere pada suhu 27 C hingga tegangan baterai turun menjadi 10,5 V (untuk aki 12 V), atau 1,75 V per cell. Karakteristik ini biasa digunakan untuk Deep Cycle battery pada beban berat (beban yang membutuhkan arus listrik yang tinggi).

- Sulfation: Penumpukan timbal sulfat (Lead sulfates) pada pelat-pelat di dalam aki. Jika penumpukkan ini semakin banyak menutupi permukaan pelat-pelat, aki tidak bisa menghasilkan arus listrik lagi. Aki harus diganti.

- Self DischargeKondisi dimana baterai akan tetap membuang arus listriknya sendiri walau dalam keadaan tanpa beban atau tidak dipakai. Hal ini disebabkan adanya reaksi kimia internal dari baterai tersebut. Ini memang salah satu dari karakteristik baterai.
Besarnya nilai self-discharge ini tergantung dari:
- suhu penyimpanan, semakin tinggu suhu di sekeliling baterai semakin banyak arus listrik terbuang.
usia baterai, semakin tua baterai semakin tinggi nilai self-discharge -nya
- jenis-jenis bahan kimia baterai, seperti terlihat tabel berikut:

AAA Ni-Cad Ni-MH Lead Acid Li-Ion Rechage-able Alkaline
Self Discharge
per bulan
(suhu ruangan)
20% 30% 5% 10% 0,3%

Jadi jangan kaget, 
ketika anda akan memakai kamera digital anda yang telah tersimpan lama, ternyata baterainya "low", padahal saat menyimpan seingat anda baterainya "full". 
.............................................................................................................................
Artikel terkait:
- Energi alternatif
- Jenis-jenis baterai
- Ukuran-ukuran baterai yang umum
- Ukuran baterai kancing / koin / jam
- Jenis-jenis aki (Lead Acid Battery)
- Jenis-jenis baterai laptop dan perawatannya 
.............................................................................................................................

Jenis-jenis baterai laptop dan perawatannya

Ada tiga jenis baterai yang digunakan pada laptop pada umumnya, yaitu Nickel Cadmium (Ni-Cd), Nickel Metal Hydride (Ni-MH) dan Lithium Ion (Li-on).

1. Baterai Nickel Cadmium (Ni-Cd).
Baterai Nickel Cadmium sebelumnya menjadi standar teknologi baterai  laptop. Namun saat ini jarang digunakan lagi karena memiliki banyak kekurangan, yaitu:

a. Baterai jenis ini sangat berat dibanding jenis baterai laptop yang lain.
b. Baterai ini mengandung Cadmium yang merupakan bahan kimia yang beracun.
c. Sangat rentan terhadap apa yang dikenal dengan "memory effect".
Baterai Laptop

Maksud dari memory effect ini, begini.
Katakanlah saat ini baterai laptop kita setelah terpakai kapasitasnya tinggal 50%. Kemudian kita cas ulang dengan harapan baterai kita kembali penuh 100%. Namun di saat kita mau pakai laptop kembali (setelah di cas ulang), kapasitas baterai tetap 50%, sama seperti kondisi awal sebelum di cas. Jadi sia-sia kita menge-cas baterai tersebut.
Inilah yang dimaksud efek memori tersebut. Baterai tetap "mengingat" besarnya kapasitasnya setelah pemakaian terakhir.
Cara untuk menghindari memory effect pada baterai Ni-Cd, kita harus menggunakan laptop tersebut sampai baterainya benar-benar habis baru kemudian di-cas ulang sampai penuh.

Efek memori ini disebabkan pengkristalan zat-zat kimia dalam baterai yang akan mengurangi usia pakai baterai dan bahkan samasekali tidak bisa digunakan lagi.
.
2. Baterai Nickel Metal Hydride (Ni-MH).
Baterai Nickel Metal Hydride merupakan pengganti baterai Nickel Cadmium dan lebih baik dari baterai Nickel Cadmium dan yang pasti tidak mengandung zat beracun seperti Cadmium. Pengaruh "memory effect" kurang dibanding baterai Nickel Cadmium serta tidak terlalu banyak syarat dan perawatan yang dibutuhkan.

Kelemahan utama baterai Nickel Metal Hydride adalah akan bermasalah jika beroperasi pada temperatur sangat rendah atau sangat tinggi.

Kelebihan lain baterai ini dibanding Nickel Cadmium adalah baterai Nickel Metal Hydride memiliki kerapatan energi kira-kira dua kali lebih besar dari baterai Nickel Cadmium. Ini berarti waktu pakainya (run time) lebih lama dengan ukuran dan berat yang sama dengan baterai Nickel Cadmium. 

3. Baterai Lithium-Ion (Li-Ion).
Lithium Ion merupakan standar baru baterai pada laptop. Baterai ini dapat menghasilkan energi yang sama besar dengan baterai Nickel Metal Hydride, tetapi lebih ringan sekitar 20% - 35%.
Sedangkan kandungan zat berbahaya, bisa dikatakan tidak ada. Namun Lithium sangat mudah tersulut api, sehingga diharapkan lebih berhati-hati jangan dibuang sembarangan jika sudah tidak terpakai lagi. 

4. Smart Laptop Battery.
Smart Battery sebenarnya bukan termasuk jenis-jenis baterai pada laptop, namun perlu juga kita utarakan di sini. Smart Battery memiliki chip elektronik internal yang membuatnya dapat berkomunikasi dengan laptop sehingga laptop dapat memonitor kinerja baterai, tegangan dan temperatur baterai.
Dengan adanya chip elektronik internal ini, Smart battery akan dapat beroperasi lebih lama sekitar 15% karena penggunaannya jadi lebih efisien. Smart battery memberikan informasi yang lebih akurat sehingga laptop dapat menentukan berapa lama lagi baterai akan habis sebelum di-cas kembali.

Tips merawat baterai laptop.
- Sistem pengisian / penge-casan baterai berbeda-beda untuk tiap jenis baterai laptop di atas. Karenanya jangan meng-upgrade baterai dengan baterai baru yang memiliki teknologi yang lain, walau nampak casing-nya pas sama. Kecuali jika memang produsen laptop tersebut sebelumnya telah melakukan pra-konfigurasi sehingga laptop anda dapat menggunakan lebih dari satu jenis baterai. Cari informasi pada produsen laptop anda tentang hal ini.

- Baterai yang tidak digunakan dalam waktu yang lama akan berkurang sendiri arus listriknya (Self Discharge). Meskipun perawatan dan pemakaian baterai sudah sesuai aturan, sebaiknya baterai tetap harus diganti setelah 500 -1000 kali cas ulang.

- Jangan mengoperasikan laptop langsung dari jaringan listrik AC tanpa ada baterainya. Baterai sering berfungsi seperti kapasitor besar yang akan meredam tegangan puncak yang muncul dari jaringan listrik AC.

- Baterai laptop yang baru dalam kondisi belum di-cas (kosong), karenanya harus di-cas penuh dulu baru kemudian dipakai. Umumnya diperlukan pengecasan semalaman (12 jam) hingga baterai laptopnya penuh terisi. Saat dilakukan pengecasan baterai pertama kali biasanya setelah penge-casan 10 - 15 menit perangkat indikator menunjukkan seolah-olah baterai sudah penuh. Hal ini normal, tetap teruskan pengecasan baterai semalaman.

- Pengecasan terhadap beterai yang baru agak berat. Hal ini normal karena baterai tersebut memang belum pernah di-cas secara penuh sebelumnya. Bahkan terkadang charger-nya berhenti melakukan pengecasan sebelum baterainya terisi penuh. Jika terjadi hal yang demikian, keluarkan baterai dari tempatnya kemudian pasang kembali, kemudian teruskan pengecasannya. Hal ini normal, terkadang terjadi beberapa kali saat baterai di cas pertama kali.

- Jika jenis baterainya Nickel Metal Hydride atau Nickel Cadmium, lakukan pengecasan sampai penuh dulu baru kemudian dipakai sampai habis. Setelah itu di cas lagi sampai penuh. Lakukan hal ini ber ulang-ulang sekali dalam dua atau tiga minggu. Kalau jenis baterainya Lithium-Ion, hal di atas tidak perlu dilakukan.

Demikian semoga bermanfaat.
...............................................................................................................
Artikel terkait:
- Energi alternatif
- Jenis-jenis baterai berdasarkan bahan kimianya
- Ukuran-ukuran baterai yang umum
- Ukuran dan jenis baterai kancing / baterai jam
- Jenis-jenis aki 
- Glossary of battery: Istilah pada baterai
................................................................................................................

Lead-Acid Battery: Mengenal jenis-jenis aki

Aki merupakan salah satu jenis baterai yang menggunakan Asam Timbal (Lead Acid) sebagai bahan kimianya. Aki banyak sekali jenisnya seiring banyaknya penemuan-penemuan baru baik dari jenis bahan kimianya maupun konstruksinya, sehingga penggunaannya pun berbeda-beda. Jika kita salah dalam penerapannya berakibat perangkat kita tidak berfungsi dengan baik, bisa jadi lebih fatal, dapat merusak aki itu sendiri dan perangkat kita juga rusak karenanya.
Sebagai contoh, aki buat mobil tidak bisa kita gunakan untuk menggantikan aki buat kursi roda elektrik atau sebaliknya. Karena aki untuk mobil berbeda fungsi dan karakteristiknya dengan aki untuk kursi roda elektrik walau mungkin tegangannya sama.
Diagran jenis-jenis aki (Types of Lead Acid Battery)

Secara umum ada dua jenis aki (Lead Acid Battery), yaitu:
1. Starting Battery.
Starting Battery
Merupakan jenis aki yang dirancang mampu menghasilkan energi (arus listrik) yang tinggi dalam waktu singkat sehingga dapat menyalakan mesin seperti mesin kendaraan. Dengan kata lain untuk menghidupkan mesin dibutuhkan arus listrik yang tinggi. Setelah mesin hidup aki istirahat sambil dicas kembali oleh dinamo (alternator). Jadi aki akan selalu penuh terisi arus listrik tidak pernah sampai habis. Jika aki sering terpakai sampai habis aki jenis ini akan cepat rusak. 
Konstruksinya menggunakan banyak pelat tipis secara paralel agar resistansinya rendah dengan permukaan yang lebih luas agar dapat melepas arus listrik yang tinggi saat dibutuhkan. Aki jenis ini banyak digunakan pada kendaraan untuk menyalakan mesin.


2. Deep Cycle Battery.
Deep Cycle Battery
Kebalikan dari jenis Starting Battery, Deep Cycle Battery dirancang untuk menghasilkan energi (arus listrik) yang stabil (tidak sebesar Starting Battery) namun dalam waktu yang lama. Aki jenis ini tahan terhadap siklus pengisian - pengosongan aki yang berulang-ulang (Deep Cycle) karenanya konstruksinya menggunakan pelat yang lebih tebal seperti terlihat pada gambar. Aki Deep Cycle banyak digunakan pada peralatan yang menggunaan motor listrik seperti kursi roda, forklift, mobil golf. Jenis ini juga banyak digunakan pada proyek energi alternatif untuk menyimpan arus listrik seperti pada pembangkit listrik ternaga surya, pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga air.

Terlepas dari dua jenis aki di atas, aki juga digolongkan sebagai:
1. Flooded Lead Acid Battery (FLA).
Jenis ini desebut juga Wet Cell atau Flooded Battery. Di pasaran, aki ini dikenal dengan aki basah. Maksudnya sel-sel di dalam aki harus terendam cairan elektrolit dan jika level cairannya kurang harus ditambah. Ciri-cirinya setiap sel ada katup untuk pengisian cairan elektrolitnya. Jenis ini paling banyak di sekitar kita.

2. Valve-Regulated Lead Acid Battery (VLRA).
Jenis ini sering juga disebut Sealed Lead Acid battery atau Sealed Maintenance Free battery. Secara fisik aki jenis ini terlindung / tertutup rapat, yang nampak dari luar hanya terminal (+) positif dan (-) negatif. Didesain agar cairan elektrolit tidak berkurang karena bocor atau penguapan. Aki jenis ini memiliki katup ventilasi yang hanya terbuka pada tekanan yang ekstrem untuk pembuangan gas hasil reaksi kimianya. Tidak ada katup untuk isi ulang cairan elektrolitnya, karenanya dikenal dengan aki bebas perawatan (Maintenance Free Battery).

Aki VRLA dibagi menjadi 2 kenis berdasarkan konstruksi internalnya, yaitu:
2.1. Gel Cells
Aki jenis ini, cairan elektrolitnya dicampur dengan pasir silica sehingga menjadi kental seperti jelly (agar-agar atau puding). Kemudian jelly ini berfungsi seperti halnya cairan elektrolit. Aki jenis ini sebaiknya jangan digunakan pada perangkat yang membutuhkan suplai arus listrik yang tinggi (discharging) atau di cas dengan arus yang tinggi pula (charging). Kalau tidak jelly-nya akan cepat robek atau rusak sehingga aki tidak dapat digunakan lagi.

2.2. Absorbent Glass Mat Battery (AGM).
Aki jenis ini memiliki separator (pemisah) yang terdiri dari fiberglass yang diletakkan di antara pelat-pelat selnya yang bertujuan menyerap cairan elektrolit agar tersimpan di pori-pori fiberglass. Fungsi fiberglass ini mirip seperti handuk yang menyerap air ketika salah satu ujung handuknya dicelupkan ke dalam ember yang berisi air.

Diantara kelebihan AGM baterry adalah:
- Hampir semua aki AGM sistim pengecasannya sama seperti pengecasan aki pada umumnya. Tidak memerlukan syarat-syarat dan alat pengecas (charger) yang khusus.

- Dapat disimpan untuk waktu yang lama tanpa harus dicas ulang karena self-discharge nya sangat rendah (1% - 3% per bulan). (Self-discharge = penurunan kapasitas / tegangan aki pada kondisi tanpa beban karena adanya resistansi internal).

- Karena resistansi internal-nya sangat rendah, aki tidak akan kepanasan walau digunakan pada beban yang membutuhkan arus yang besar atau saat di-cas ulang dengan arus listrik yang tinggi.

- Bebas perawatan, anti penguapan, anti bocor dan tetap beroperasi walaupun dalam cuaca sangat dingin, bahkan walau casing akinya retak atau pecah akan tetap beroperasi dengan baik.

Sedangkan kekurangannya, sejauh ini harganya yang (masih) mahal.
.....................................................................................................................................
Artikel terkait:
- Jenis-jenis baterai berdasarkan bahan kimianya
- Jenis-jenis ukuran baterai yang umum
- Jenis-jenis baterai kancing / baterai jam
- Jenis-jenis baterai laptop dan tips perawatannya 
- Glossary of Battery: Istilah pada baterai
............................................................................................................................

Battery sizes [2]: Mengenal ukuran baterai kancing (baterai jam)

Baterai kancing (button cells) maksudnya baterai yang secara umum bentuknya seperti kancing baju. Sering juga disebut dengan baterai koin (coin cells) untuk ukuran diameter yang lebih besar, Baterai ini banyak digunakan pada jam tangan dan kalkulator. Namun zaman sekarang penerapannya cukup banyak, tidak terbatas hanya pada jam tangan dan kalkulator.
Penamaan baterai jenis ini mengikuti standar yang ditetapkan oleh lembaga IEC (International Electrotechnical Commission) yang terdiri dari gabungan huruf dan angka-angka. Huruf mewakili bahan kimia-nya sedangkan angka-angkanya mewakili ukuran baterai tersebut.
Kita ambil contoh gambar berikut:
baterai koin CR2016 Lithium
Gambar-1. CR2016
Pada gambar-1, baterai koin di atas terdapat tulisan CR2016.
Huruf "C" = baterai Lithium
Angka "20" = diameter 20,0 mm
Angka "16" = tebal 1,6 mm

Untuk huruf-huruf yang digunakan sesuai standar IEC digolongkan seperti tabel-1 berikut.

Huruf
Nama Umum
Elektroda Positif (+)
Elektroda Negatif (-)
Tegangan Nominal (V)
Batas Tegangan   akhir (V)
L
Alkaline Manganese Dioxide Zinc
1,5
1,0
S
Silver Silver Oxide Zinc
1,55
1,2
P
Zinc-air Oxygen Zinc
1,4
1,2
C
Lithium Manganese Dioxide Lithium
3
2,0
B
- Carbon Monofluoride Lithium
3
2,0
G
- Copper Oxide Zinc
1,5
1,2

Tabel-1

Dari gambar di atas, kolom huruf mewakili bahan kimianya yang juga sering dipakai sebagai nama umum yang sering dipakai. Kolom elektroda positif / negatif menunjukkan bahan kimia yang digunakan untuk masing-masing elektroda. Tegangan Nominal menunjukan tegangan yang siap digunakan, sedangkan batas tegangan akhir (end-point voltage) adalah batas tegangan yang tidak bisa dipergunakan lagi. Jika sudah mencapai batas tegangan ini, tegangan akan langsung drop.

Untuk angka-angka yang digunakan untuk menunjukkan ukuran fisik baterai, menurut standar IEC, biasanya terdiri dari 3 atau 4 angka. Jika terdiri dari 3 angka, maka  angka pertama menunjukkan diameter baterai dan dua angka terakhir menunjukkan tebalnya baterai. Jika terdiri dari 4 angka, dua angka pertama menunjukkan diameter baterai dan dua angka terakhir menunjukkan tebal baterai.
Tabel-2 berikut menunjukkan ukuran diameter baterai dan toleransinya:

Kode
Angka
Diameter
(mm)
Toleransi
(mm)
4
4,8
+/- 0,15
5
5,8
+/- 0,15
6
6,8
+/- 0,15
7
7,9
+/- 0,15
9
9,5
+/- 0,15
10
10,0
+/- 0,20
11
11,6
+/- 0,20
12
12,5
+/- 0,25
16
16
+/- 0,25
20
20
+/- 0,25
23
23
+/- 0,50
24
24,5
+/- 0,50

Tabel-2

Kita ambil contoh lagi seperti 2 gambar berikut.
baterai koin LR936 Alkaline
Gambar-2. LR936
Gambar-2 di atas kode-nya LR936,
Huruf "L" = Alkaline
Angka pertama  "9" = Diameter 9,5 mm
Dua angka terakhir "36" = Tebal baterai 3,6 mm

Di pasaran banyak juga kode produk baterai kancing / koin mengikuti standar tertentu seperti contoh gambar-3 berikut.
baterai koin 337
Gambar-3. 337

Dari gambar-3 di atas kode nama produk hanya terdiri dari tiga angka yaitu 337. Dari kombinasi 3 angka ini tidak menjelaskan jenis baterai (bahan kimianya) dan ukuran fisiknya seperti kode penamaan menurut standar IEC.

Untuk mengetahui hal ini kita perlu mencari datasheet produk tersebut dari produsennya. Atau kita bisa juga menggunakan tabel konversi berikut yang berguna untuk mencari persamaan produk untuk merk dari produsen yang lain. .

VOLT EVERREADY ENERGIZER DURACELL MAXELL PANASONIC VARTA
1,5 301 301 D301 SR43SW SP301 V301
1,5 303 303 D303 SR44SW SP303 V303
1,5 309 309 D309 SR754SW WS6 V309
1,35 313 313 D313 - NP313 V313
1,5 314 314 - SR716W - -
1,5 315 315 D315 SR716SW SP315 V315
1,5 317 317 D317 SR516SW SP317 V317
1,5 319 319 D319 SR527SW SP319 V319
1,5 321 321 D321 SR616SW SP321 V321
1,35 323 323 D323 - WH-6 V323
1,35 325 325 D325 - WH-1 V325
1,5 328 328 - - - -
1,5 329 329 D329 SR731SW - V329
1,5 333 333 - SR610SW - -
1,5 335 335 - SR512SW SP335 -
1,5 337 337 - SR416SW SR416SW -
1,5 339 339 - SR614SW - V339
1,5 341 341 - - - V341
1,35 343 343 D343 - NP343 V343
1,5 344 344 D344 SR1136SW WS12 V344
1,5 350 350 D350 - - V350
1,35 354 354 D354 - - V354
1,5 357 357 D357 SR44W SP357 V357
1,5 361 361 D361 SR721W SP361 V361
1,5 362 362 D362 SR721SW SP362 V362
1,5 364 364 D364 SR621W SP364 V364
1,5 365 365 - SR1116W - -
1,5 366 366 D366 SR1116SW - V366
1,5 370 370 D370 SR920W SP370 V370
1,5 371 371 D371 SR920SW SP371 V371
1,5 372 372 - SR916W SP372 -
1,5 373 373 D373 SR916SW SP373 V373
1,5 376 376 - SR626W SP376 -
1,5 377 377 D377 SR626SW SP377 V377
1,5 379 379 D379 SR521SW SP379 V379
1,5 381 381 D381 SR1120SW - V381
1,5 384 384 D384 SR41SW SP384 V384
1,5 386 386 D386 SR43W SP386 V386
1,35 387 387 D387 - - V387
1,35 388 388 D388 - - V388
1,5 389 389 D389 SR1130W SP389 V389
1,5 390 390 D390 SR1130SW WS-10 V390
1.5 391 391 D391 SR1120W SP391 V391
1,5 392 392 D392 SR41W SP392 V392
1,5 393 393 D393 SR754W SP393 V393
1,5 394 394 D394 SR936SW - V394
1,5 395 395 D395 SR927SW SP395 V395
1,5 396 396 D396 SR726W SP396 V396
1,5 397 397 D397 SR726SW SP397 V397
1,5 399 399 D399 SR927W SP399 V399

Tabel-3
Dengan demikian gambar baterai kancing di atas yang kode produknya 337, sama dengan SR416SW yang berarti, berbahan Silver Oxide, diameter 4,8 mm, tebal 1,6 mm.
Sebagai catatan, tabel-3 di atas semua berbahan SIlver Oxide, kecuali kode produk 313, 323, 325, 343, 354, 387 dan 388 yang berbahan Mercury.
Untuk baterai kancing / koin yang berbahan Lithium kita lihat tabel-4 berikut.

EVERREADY ENERGIZER DURACELL MAXELL PANASONIC VARTA
- - - - CR1025 -
ECR1216 ECR1216 - - CR1216 -
ECR1220 ECR1220 DL1220 CR1220 CR1220 CR1220
ECR1225 ECR1225 - - - -
ECR1616 ECR1616 - CR1616 CR1616 -
ECR1620 ECR1620 DL1620 CR1620 CR1620 CR1620
ECR2012 ECR2012 - CR2012 CR2012 -
ECR2016 ECR2016 DL2016 CR2016 CR2016 CR2016
ECR2025 ECR2025 DL2025 CR2025 CR2025 CR2025
ECR2032 ECR2032 DL2032 CR2032 CR2032 CR2032
ECR2320 ECR2320 - - CR2320 -
ECR2430 ECR2430 DL2430 CR2430 - CR2430

Tabel-4

Dari Tabel-3 (Silver Oxide) dan Tabel-4 (Lithium) di atas dapat kita simpulkan:
1. Dari ke-enam produsen di atas produk mereka dapat saling menggantikan untuk produk baterai yang berada dalam satu baris. Misalkan kita ingin mengganti baterai jam tangan merk VVARTA "V379" namun tidak tersedia di toko terdekat, kita bisa menggantinya dengan merka lain seperti MAXELL "SR521SW", atau PANASONIC "SP379", atau DURACELL "D379".

2. Beberapa baterai dapat saling menggantikan seperti:
- baterai 376 dengan 377
- baterai 396 dengan 397
- baterai 361 dengan 362
- baterai 395 dengan 399
- baterai 303 dengan 357

3. Khusus Tabel-4, sengaja tidak dicantumkan besarnya tegangan karena semua tegangannya 3 Volt.


Bagi yang ingin print tabel di atas versi pdf-nya klik di sini.

Source:  - www.wikipedia.org
                - www.jewelry-secrets.com
............................................................................................................................
Artikel terkait:
- Jenis-jenis baterai berdasarkan bahan kimianya
- Berbagai ukuran baterai yang umum
- Jenis-jenis aki
- Jenis-jenis baterai laptop dan tips perawatannya 
- Glossary of battery: Istilah pada battery
...........................................................................................................................

Battery sizes: Mengenal berbagai ukuran baterai yang umum

Di saat kita barusan membeli barang elektronik, untuk mengaktifkan / menghidupkannya kita diharuskan membeli beberapa baterai. Karaguan pun muncul, bateri sebesar apa yang harus kita beli yang cocok buat barang tersebut. Pada casing-nya hanya tertulis misalkan, "AAA SIze". Dari casing tempat baterai-nya kita bisa memperkirakan bahwa baterai yang dibutuhkan adalah baterai yang kecil, namun sekecil apa kita tidak bisa memastikan.
Dalam bahasa kita sehari-hari ukuran-ukuran baterai ini adalah: Paling kecil, kecil, tanggung dan besar serta kotak. Namun istilah ini kurang cukup memberikan informasi yang kita butuhkan.

Berikut ukuran-ukuran baterai yang umum serta informasi yang bisa kita dapatkan dari tulisan-tulisan pada body baterai.
Ukuran baterai yang umum


Nama umum
Nama IEC
(menurut bahan kimia-nya)
Kapasitas yg umum (mAh)
Dimensi-mm
(Diameter x Tinggi)
AAA
R03 (Zinc-carbon)
LR03 (Alkaline)
HR03 (Ni-MH)
KR03 (Ni-Cd)
ZR03 (Ni-OOH)
FR03 (Li-FeS2)
540
1200
800 - 1000
-
-
-
10,5 x 44,5
AA
R6 (Zinc-carbon)
LR6 (Alkaline)
FR6 (Li-FeS2)
HR6 (Ni-MH)
KR6 (Ni-Cd)
ZR6 (Ni-OOH)
1100
2700
3000
1700 - 2900
600 - 1000
-
14,5 x 50,5
C
R14 (Zinc-carbon)
LR14 (Alkaline)
HR14 (Ni-MH)
KR14 (Ni-Cd)
ZR14 (Ni-OOH)
3800
8000
4500 - 6000
-
-
26,5 x 50
D
R20 (Zinc-carbon)
LR20 (Alkaline)
HR14 (Ni-MH)
KR14 (Ni-Cd)
ZR14 (Ni-OOH)
8000
12000
2200 - 12000
-
-
34,2 x 61,5
9V
6F22 (Zinc-carbon)
6LR61 (Alkaline)
6KR61 (Ni-Cd)
6HR61 (Ni-MH)
400
565
120
175 - 300
Panjang = 26,5
Lebar = 17,5
Tinggi = 48,5

Sebagai contoh kita lihat gambar berikut:



Gambar.1. HR03 berarti, baterai ukuran AAA yang berbahan Ni-MH (Nickel Metal Hybrid), dengan kapasitas 800 - 1000 mAh. Baterai yang berbahan Ni-MH selalu baterai yang dapat di-cas ulang (rechargeable).
Sedangkan MX2400 merupakan nama lain dari HR03 yang maknanya sama.
Gambar.2. LR6 berarti, baterai ukuran AA yang berbahan Alkaline dengan kapasitas 2700 mAh. Jika kita lihat tulisan sebelumnya pada Mengenal jenis-jenis baterai, baterai berbahan Alkaline bisa sebagai baterai sekali pakai (disposal / single-use) atau baterai yang dapat di-cas ulang (rechargeable). Baterai yang rechargeable biasanya pada body baterai ada tertulis "RECHARGEABLE".
.....................................................................................................................
Artikel terkait:
- Type of battery: Mengenal jenis-jensi baterai
- Energi terbarukan dan energi alternatif
- Battery sizes-[2]: Mengenal baterai kancing / koin
- Jenis-jenis aki
- Jenis-jenis baterai laptop dan tips perawatannya 
- Glossary of Battery: Istilah pada baterai
....................................................................................................................

Types of batteries: Mengenal jenis-jenis baterai berdasarkan bahan kimianya

Hampir semua barang elektronik yang kita bawa pasti mengandung baterai sebagai tenaga penggeraknya. Sebut saja, seperti handphone, jam tangan, gadget dan laptop yang kita tenteng. Semua menggunakan baterai sebagai 'nyawa'-nya.
Ada baiknya kita mengenal jenis-jenisnya agar kita dapat memperlakukannya sesuai dengan "keinginan"-nya, sehingga baterai kita akan awet dan bekerja sesuai harapan. Dengan demikian barang elektronik kita akan selalu dalam kondisi siap pakai.
Disamping itu, jika kita mengenal baterai dengan baik maka kita akan tahu fungsi dan penerapannya secara tepat.
battery

Secara garis besar, berdasarkan bahan kimia-nya baterai dibagi dalam dua kategori utama, yaitu:
A. Baterai Primer (Primary Batteries)
Jenis ini disebut juga baterai sekali pakai (single-use battery) yang berarti setelah habis arus listriknya baterai tersebut harus dibuang ditempat semestinya.
B. Baterai Sekunder (Secondary Batteries)
Jenis ini disebut juga baterai yang dapat di-cas ulang (rechargeable batteries) jika telah habis arus listriknya.

Berikut berbagai macam baterai untuk masing-masing kategori di atas.

A. Baterai Primer (Primary Batteries)
Heavy Duty Battery
1. Heavy Duty, atau Carbon Zinc (Zn-MnO2) battery. Ini merupakan baterai primer yang paling murah yang banyak digunakan dalam rumah tangga seperti pada jam dinding dan remote control.


Alkaline battery
2. Alkaline, zinc-alkaline manganese dioxide battery. Baterai jenis ini memiliki power yang lebih dan umur simpan yang lebih lama dari baterai Heavy Duty.





Lithium Cells
3. Lithium Cells. Baterai Lithium memiliki kemampuan kinerja yang jauh lebih baik melampaui baterai elektrolit konvensional. Umur simpannya bisa lebih dari 10 tahun dan tetap bekerja dengan baik pada suhu yang sangat rendah. Baterai Lithium umumnya sebesar uang coin saja, maksimal ukuran AA. Hal ini atas pertimbangan keselamatan dan keamanan saja jika digunakan masyarakat umum. Sebenarnya ada juga ukuran yang lebih besar namun penggunaannya hanya terbatas pada kepentingan militer saja.
Silver Oxide Cells

4. Silver Oxide Cells. Baterai jenis ini memiliki kepadatan energi sangat tinggi tetapi harganya mahal karena terbuat dari bahan silver (perak). Karenanya ukurannya sangat kecil sebesar kancing baju yang digunakan pada jam tangan dan calculators.


5. Zinc Air Cells. Baterai jenis ini menjadi standar yang digunakan pada alat bantu dengar. Memiliki waktu pakai yang sangat lama karena hanya memiliki material anoda saja, sedangkan katoda-nya memanfaatkan udara di sekitarnya.

B. Baterai Sekunder (Secondary Batteries)
Rechargeable Alkaline battery
1. Rechargeable Alkaline. Merupakan baterai alkaline yang paling murah yang dapat di-cas ulang, memiliki umur simpan yang lama dan cocok untuk penggunaan yang umum / moderat. Di antara baterai yang dapat di-cas ulang, jenis baterai ini merupakan jenis yang paling rendah siklus penge-cas-an ulangnya, sekitar 25 kali atau lebih. Namun demikian baterai ini tetap menjadi pilihan karena populernya baterai alkaline ditambah lagi dapat di-cas ulang.
Nickel-Cadmium battery

2. Nickel-Cadmium (Ni-Cd). Baterai Ni-Cd merupakan baterai yang bisa di-cas ulang yang kokoh serta handal dan mempunyai daya yang tinggi serta dapat digunakan dalam rentang temperatur yang luas. Kekurangannya baterai jenis ini memiliki waktu pakai yang rendah (lebih sering nge-cas-nya). Arus listrik (setelah di-cas penuh) akan berkurang 30% per bulan jika tidak dipergunakan. Memiliki kandungan racun (toxic) 15%, karsinogenic cadmium, (zat yang dapat menyebabkan kangker), karenanya harus di re-cycle, jangan dibuang sembarang tempat. Baterai jenis ini walaupun berbahaya tetap banyak digunakan terutama pada alat-alat pertukangan.




Nickel-Metal Hydride battery
3. Nickel-Metal Hydride (Ni-MH). Baterai Ni-MH memiliki 30% lebih kapasitasnya dibanding baterai Ni-Cd pada tegangan yang sama. Cycle life ( jumlah cas ulang setelah pemakaian) lebih tinggi dan memiliki kemampuan pada beban arus yang lebih tinggi. Self-discharge (arus berkurang selama penyimpanan) rata-rata 40% per bulan. Baterai Ni-MH tidak mengandung racun cadmium, tapi tetap mengandung zat karsinogen, soperti nickel-oxides dan cobalt.
Lithium Ion battery

4. Lithium Ion, (Li-Ion). Lithium-ion merupakan terobosan baru dalam dunia baterai rechargeable. Beratnya lebih ringan 30% dan kapasitasnya lebih 30% dibanding baterai Ni-MH. Self-discharge-nya rata-rata 20% per bulan. Jika terkena panas akan merusak baterai bahkan dapat terbakar. Tidak mengandung racun cadmium tetapi tetap mengandung zat karsinogen sepeti cobalt oxides dan nickel oxides. Baterai jenis ini banyak digunakan pada laptop dan handphone dan selalu dijual sebagai bagian dari perangkat elektroniknya karena harus menggunakan charger khusus.

Lead-Acid battery
5. Lead-Acid. Baterai lead-acid (asam timbal) lebih dikenal dengan nama aki. Sangat populer diseluruh dunia, daya tahan tinggi dan sangat ekonomis. Namun karena beratnya, baterai ini tidak memungkinkan digunakan pada  barang elektronik yang portable. Bahan timbal (lead) merupakan racun dan bersifat karsinogen. Karenanya harus di daur ulang dengan baik. Proses daur ulang baterai Lead Acid merupakan proses daur ulang paling sukses dunia. Saat ini 93% baterai lead-acid telah didaur-ulang dan dipergunakan untuk memproduksi baterai lead- acid yang baru.



Berikut tabel rangkuman penggunaan dari masing-masing jenis baterai.

- Baterai Primer (Single-use Batteries)
Jenis Baterai
Volt(V)
Penggunaan yang umum
Alkaline
1,5
CD/MD/MP3 players, mainan, game elktronik, camera, senter, remote control
Carbon Zinc
1,5
Jam dinding, radio, alarm asap
Lithium coin
Calculator, electronic organizers
Lithium photo
3 / 6
Camera
Silver Oxide (botton cells)
1,55
jam tangan
Zinc-air
1,4
Alat bantu dengar














- Baterai Sekunder (Rechargeable Batteries)
Jenis Baterai
Volt(V)
Penggunaan yang umum
Rechargeable Alkaline
1,5
CD/MD/MP3 players, mainan, game elktronik, camera, senter, remote control dan lampu listrik tenaga matahari
Ni-MH
1,2
Digital camera, mainan remote control
Ni-Cd
1,2
Alat pertukangan
Li-ion
3,6 - 3,7
Notebook, PDAs, handphone, camcorder, digital camera
Lead-acid
12
Aki mobil, UPS, lampu tenaga surya, mobil golf, pelayaran.














.........................................................................................................................
Artikel terkait:
- Energi altenatif
- Battery sizes: Mengenal ukuran-ukuran baterai
- Battery sizes-[2]: Mengenal ukuran baterai kancing/koin
- Jenis-jenis aki
- Jenis-jenis baterai laptop dan tips perwatannya 
- Glossary of battery : Istilah pada baterai
........................................................................................................................