Berikut beberapa istilah karakteristik pada baterai. Penting untuk mengetahui karakteristiknya agar kita lebih memahami sebuah baterai apalagi jika kita ingin merancang sebuah perangkat yang menggunakan baterai sebagai salah satu komponen pendukungnya.
- Ampere Hour (AH): Satuan besarnya kapasitas listrik yang tersimpan pada sebuah baterai. Ini merujuk pada kemampuan baterai tersebut dalam menyuplai arus listrik (dalam satuan ampere) selama periode waktu tertentu (dalam satuan jam) sampai arus listriknya betul-betul habis. Umumnya menggunakan satuan mAH (mili Ampere-Hour) = seperseribu Ampere Hour.
- Capacity: Ukuran besarnya energi listrik yang bisa dihasilkan oleh sebuah baterai, biasanya dalam satuan ampere-hours (AH atau mAH) atau watt-hours.
- CCA (Cold Cranking Ampere): Maximal arus listrik yang bisa disuplai oleh sebuah baterai selama 30 detik dalam suhu nol derajat F (sekitar -18 derajat C) sebelum tegangannya drop menjadi sekitar 7,2 V (untuk aki 12 V) hingga tidak dapat digunakan. Istilah ini hanya dipakai pada jenis aki starter seperti aki mobil.
- Cutoff Voltage: Batas tegangan terendah baterai yang masih bisa menghasilkan arus listrik. Di bawah tegangan ini baterai tidak akan berfungsi lagi. Besarnya tegangan cutoff ini berbeda-beda untuk tiap jenis baterai. Dikenal juga dengan istilah End-point Voltage.
- Cycle Life: Kemampuan sebuah baterai rechargeable (dapat diisi ulang). Berapa kali baterai tersebut dapat diisi ulang. Patokannya, jika sebuah baterai ketika di cas hanya mampu terisi kurang dari 80% kapasitas aslinya, maka baterai tersebut dianggap sudah tidak layak pakai lagi. Berarti Cycle Life-nya sudah berakhir.
- DOD (Depth of Discharge): Nilai yang menunjukkan besarnya arus listrik yang telah digunakan, dihitung dalam persen. Kebalikan dari DOD adalah SOC (State of Charge), besarnya arus listrik yang tersisa setelah dipakai.
- Energy Density: Kerapatan energi, yang merupakan rasio perbandingan besarnya energi baterai terhadap berat baterai (dalam satuan watt-hours per pound) atau volume baterai (watt-hours per cubic inch).
- Gassing: Proses terbentuknya gas di dalam baterai (aki) akibat reaksi kimia ketika baterai di-cas.
- Open-Circuit Voltage: Tegangan yang diukur pada ke dua kutub baterai ketika tidak terhubung ke beban atau perangkat.
- Reserve Capacity (RC): Diukur dalam satuan menit. Berapa lama sebuah baterai (yang sudah di cas penuh) dapat menggerakkan beban 25 ampere pada suhu 27 C hingga tegangan baterai turun menjadi 10,5 V (untuk aki 12 V), atau 1,75 V per cell. Karakteristik ini biasa digunakan untuk Deep Cycle battery pada beban berat (beban yang membutuhkan arus listrik yang tinggi).
- Sulfation: Penumpukan timbal sulfat (Lead sulfates) pada pelat-pelat di dalam aki. Jika penumpukkan ini semakin banyak menutupi permukaan pelat-pelat, aki tidak bisa menghasilkan arus listrik lagi. Aki harus diganti.
- Self Discharge: Kondisi dimana baterai akan tetap membuang arus listriknya sendiri walau dalam keadaan tanpa beban atau tidak dipakai. Hal ini disebabkan adanya reaksi kimia internal dari baterai tersebut. Ini memang salah satu dari karakteristik baterai.
Besarnya nilai self-discharge ini tergantung dari:
- suhu penyimpanan, semakin tinggu suhu di sekeliling baterai semakin banyak arus listrik terbuang.
- usia baterai, semakin tua baterai semakin tinggi nilai self-discharge -nya
- jenis-jenis bahan kimia baterai, seperti terlihat tabel berikut:
Jadi jangan kaget, ketika anda akan memakai kamera digital anda yang telah tersimpan lama, ternyata baterainya "low", padahal saat menyimpan seingat anda baterainya "full".
.............................................................................................................................
Artikel terkait:
- Energi alternatif
- Jenis-jenis baterai
- Ukuran-ukuran baterai yang umum
- Ukuran baterai kancing / koin / jam
- Jenis-jenis aki (Lead Acid Battery)
- Jenis-jenis baterai laptop dan perawatannya
.............................................................................................................................
- Ampere Hour (AH): Satuan besarnya kapasitas listrik yang tersimpan pada sebuah baterai. Ini merujuk pada kemampuan baterai tersebut dalam menyuplai arus listrik (dalam satuan ampere) selama periode waktu tertentu (dalam satuan jam) sampai arus listriknya betul-betul habis. Umumnya menggunakan satuan mAH (mili Ampere-Hour) = seperseribu Ampere Hour.
- Capacity: Ukuran besarnya energi listrik yang bisa dihasilkan oleh sebuah baterai, biasanya dalam satuan ampere-hours (AH atau mAH) atau watt-hours.
- CCA (Cold Cranking Ampere): Maximal arus listrik yang bisa disuplai oleh sebuah baterai selama 30 detik dalam suhu nol derajat F (sekitar -18 derajat C) sebelum tegangannya drop menjadi sekitar 7,2 V (untuk aki 12 V) hingga tidak dapat digunakan. Istilah ini hanya dipakai pada jenis aki starter seperti aki mobil.
- Cutoff Voltage: Batas tegangan terendah baterai yang masih bisa menghasilkan arus listrik. Di bawah tegangan ini baterai tidak akan berfungsi lagi. Besarnya tegangan cutoff ini berbeda-beda untuk tiap jenis baterai. Dikenal juga dengan istilah End-point Voltage.
- Cycle Life: Kemampuan sebuah baterai rechargeable (dapat diisi ulang). Berapa kali baterai tersebut dapat diisi ulang. Patokannya, jika sebuah baterai ketika di cas hanya mampu terisi kurang dari 80% kapasitas aslinya, maka baterai tersebut dianggap sudah tidak layak pakai lagi. Berarti Cycle Life-nya sudah berakhir.
- DOD (Depth of Discharge): Nilai yang menunjukkan besarnya arus listrik yang telah digunakan, dihitung dalam persen. Kebalikan dari DOD adalah SOC (State of Charge), besarnya arus listrik yang tersisa setelah dipakai.
- Energy Density: Kerapatan energi, yang merupakan rasio perbandingan besarnya energi baterai terhadap berat baterai (dalam satuan watt-hours per pound) atau volume baterai (watt-hours per cubic inch).
- Gassing: Proses terbentuknya gas di dalam baterai (aki) akibat reaksi kimia ketika baterai di-cas.
- Open-Circuit Voltage: Tegangan yang diukur pada ke dua kutub baterai ketika tidak terhubung ke beban atau perangkat.
- Reserve Capacity (RC): Diukur dalam satuan menit. Berapa lama sebuah baterai (yang sudah di cas penuh) dapat menggerakkan beban 25 ampere pada suhu 27 C hingga tegangan baterai turun menjadi 10,5 V (untuk aki 12 V), atau 1,75 V per cell. Karakteristik ini biasa digunakan untuk Deep Cycle battery pada beban berat (beban yang membutuhkan arus listrik yang tinggi).
- Sulfation: Penumpukan timbal sulfat (Lead sulfates) pada pelat-pelat di dalam aki. Jika penumpukkan ini semakin banyak menutupi permukaan pelat-pelat, aki tidak bisa menghasilkan arus listrik lagi. Aki harus diganti.
- Self Discharge: Kondisi dimana baterai akan tetap membuang arus listriknya sendiri walau dalam keadaan tanpa beban atau tidak dipakai. Hal ini disebabkan adanya reaksi kimia internal dari baterai tersebut. Ini memang salah satu dari karakteristik baterai.
Besarnya nilai self-discharge ini tergantung dari:
- suhu penyimpanan, semakin tinggu suhu di sekeliling baterai semakin banyak arus listrik terbuang.
- usia baterai, semakin tua baterai semakin tinggi nilai self-discharge -nya
- jenis-jenis bahan kimia baterai, seperti terlihat tabel berikut:
AAA | Ni-Cad | Ni-MH | Lead Acid | Li-Ion | Rechage-able Alkaline |
Self Discharge per bulan (suhu ruangan) | 20% | 30% | 5% | 10% | 0,3% |
Jadi jangan kaget, ketika anda akan memakai kamera digital anda yang telah tersimpan lama, ternyata baterainya "low", padahal saat menyimpan seingat anda baterainya "full".
.............................................................................................................................
Artikel terkait:
- Energi alternatif
- Jenis-jenis baterai
- Ukuran-ukuran baterai yang umum
- Ukuran baterai kancing / koin / jam
- Jenis-jenis aki (Lead Acid Battery)
- Jenis-jenis baterai laptop dan perawatannya
.............................................................................................................................