Mengenal jenis-jenis proyektor

Secara definisi, Proyektor adalah sebuah perangkat optik yang memproyeksikan gambar atau gambar bergerak pada sebuah permukaan datar, biasanya sebuah layar putih atau dinding putih. Kebanyakan proyektor membuat gambar dengan cara menyinari objek melalui lensa transparan kecil, namun proyektor sekarang dapat memproyeksikan gambar secara langsung, dengan menggunakan laser.

Proyektor, dulunya hanya digunakan untuk keperluan presentasi atau dalam perkuliahan juga. Namun perkembangan selanjutnya proyektor menjadi sarana hiburan bahkan menjadi salah satu perangkat dari bioskop rumahan (home Cinema).

Ada beberapa jenis proyektor, yaitu:

1. Slide Projector (Proyektor Slide)
Sebuah proyektor yang menggunakan sistem optical mekanikal untuk memproyeksikan foto slide. Foto slide maksudnya, sekumpulan foto yang di tampilkan secara bergantian sesuai urutannya / susunannya layaknya membuka album foto. Perlu di catat bahwa, foto yang digunakan pada Slide Projektor  bukanlah foto yang sudah jadi seperti foto yang dicetak di kertas foto, tapi negatif / film dari foto-foto tersebut. Atau orang bilang "klise" foto, istilah lain untuk negatif foto. Berikut gambar Slide Projektor.
Slide projector
Jadi, Slide Projektor ini cara kerjanya yaitu dengan menyinari lembaran-lambaran negatif film dan memproyeksikan ke sebuah permukaan datar.

2. Overhead Projector (OHP)

Proyektor ini dulu sering digunakan saat presentasi atau perkuliahan.Cara kerjanya cukup sederhana, yaitu dengan menyinari objek yang transparan dan diarahkan ke dinding atau layar oleh lensa pemantul. Untuk memfokuskan hasil proyeksinya cukup dengan naik-turunkan kepala proyektor.
Kekurangan sistem ini yaitu kurang begitu portable karena ukurannya yang besar dan objeknya harus transfaran. Objek (tulisan atau gambar) harus di cetak di atas kertas transfaran atau plastik bening.
Berikut gambar OHP.
Overhead Projector (OHP)
3. Digital Projector
Ini adalah proyektor yang banyak digunakan saat ini dan jenisnya pun cukup bervariasi. Cara kerjanyapun berbeda jauh, tidak sekedar menyinari objek seperti pada proyektor sebelumnya, tapi mengolah objek yang sudah dalam bentuk data digital dan kemudian memproyeksikannya pada sebuah layar. Baik itu data berupa foto atau video, lengkap dengan suaranya, layaknya sebuah proyektor film di bioskop. Karenanya proyektor jenis ini banyak pula digunakan sebagai sarana hiburan dirumah sebagai bagian dari perangkat home cinema.
Berikut beberapa jenis proyektor digital ini.

3.1. CRT Projector.
Salah satu jenis proyektor yang komponen utamanya menggunakan tabung CRT kecil ( Cathode Ray Tube) untuk menghasilkan gambar. Umumnya menggunakan 3 buah tabung CRT untuk masing-masing warna primer, merah, biru dan hijau. Gambarnya difokuskan dan dibesarkan menggunakan lensa dibagian depan dari masing-masing tabung. Ke tiga lensa ini perlu sering di kalibrasi secara berkala agar gambarnya tetap fokus dan hasilnya maksimal. Hal ini perlu dilakukan oleh ahlinya. Karenanya proyektor ini dianggap bukan tipe user friendly selain ukurannya yang memang cukup besar. Berikut contoh gambar proyektor jenis CRT.


CRT Projector

3.2. LCD Projector.
Komponen utama dari proyektor jenis ini adalah adanya 3 keping panel LCD. Setiap panel LCD mewakili 3 warna dasar, yaitu merah, biru dan hijau. Saat cahaya melewati panel LCD, masing-masing piksel akan terbuka untuk melewatkan cahaya atau tertutup untuk memblokir cahaya. Dikategorikan juga sebagai Transmissive technology, karena melewatkan cahaya bukan memantulkan cahaya.

Cara kerja.
Masing-masing panel LCD mendapatkan pantulan cahaya dari cermin yang dinamakan cermin Dichroic. Masing-masing cermin dichroic memantulkan cahaya sesuai dengan panjang gelombang masing-masing. Cermin Dichroic untuk panel LCD merah akan memantulkan cahaya warna merah, Cermin Dichroic untuk panel LCD biru akan memantulkan cahaya warna biru dan Cermin Dichroic untuk panel LCD hijau akan memantulkan cahaya warna hijau, sepert terlihat pada gambar skema di bawah ini.


Gambar skema proyektor LCD

Setiap warna cahaya yang dipantulkan masing-masing cermin dichroic, di umpankan ke masing-masing panel LCD untuk mengontrol setiap pixel kapan harus terbuka (melewatkan cahaya), kapan harus menutup (memblokir cahaya). Ke tiga panel LCD akan menaghasilkan gambar yang sama namun warnanya beda sesuai dengan warna yang dilewatkan oleh masing -masing panel LCD. Gambar dari ke tiga panel LCD ini kemudian di kombinasikan dalam sebuah kaca prisma dan menghasilkan gambar tunggal yang memiliki sekitar 16,7 juata nuansa warna. Setelah itu dilewatkan pada lensa dan diproyeksikan ke layar tampilan.


3.3. DLP Projector.
Singkatan dari Digital Light Processing Projector. Jenis proyektor yang sistem kerjanya menggunakan ribuan cermin yang sangat-sangat kecil yang tersusun dalam sebuah komponen semikonduktor optik yang dinamakan DMD chip (Digital Micromirror Device). 
Masing-masing cermin tersebut dapat di kontrol secara individu dan setiap satu atau beberapa cermin mewakili satu atau beberapa pixel. Ketika cermin kecil ini "ON", cermin tersebut memantulkan dan mengarahkan cahaya menuju lensa proyeksi dan diteruskan ke layar. Sebaliknya ketika cermin kecil ini "OFF", cermin tersebut membelokkan cahaya menjauhi lensa proyeksi. Dikategorikan juga sebagai Reflective technology,  karena memantulkan cahaya bukan melewatkan cahaya seperti pada LCD proyektor.

Untuk warna dihasilkan dengan menggunakan filter warna berbentuk roda (Color Wheel). Berkas cahaya dari lampu sumber cahaya dilewatkan dulu melalui roda warna ini sebelum mencapai DMD chip. Roda warna ini terdiri dari 3 warna utama, merah, biru dan hijau dan berputar sekitar 250x per detik. Berikut gambar skema DLP Projector.



Gambar skema proyektor DLP

Gambar skema di atas adalah gambar skema proyektor DLP yang menggunakan chip DMD tunggal. Proyektor DLP yag terbaru menggunakan 3 chip DMD untuk masing-masing warna primer, merah, biru dan hijau.

Chip DMD merupakan ciptaan Texas Instrumens dan dirilis tahun 1987 dan menjadi komponen utama teknologi proyektor DLP. Proyektor film yang terdapat di bioskop banyak menggunakan proyektor DLP ini.

3.4. LCoS Projector.
LCoS singkatan dari Liquid Crystal on Silicon. Salah satu teknologi proyektor yang merupakan gabungan dari teknologi proyektor LCD dan proyektor DLP. Menggunakan lapisan cristal cair di atas bidang belakang silicon. Lapisan cristal cair ini akan mengarahkan cahaya yang dinginkan dengan cara memantulkannya seperti pada proyektor DLP (Reflective) dan mem-blok cahaya yang tidak dinginkan seperti pada proyektor LCD (Transmissive). Walaupun hasilnya lebih baik dari teknologi DLP dan LCD tapi teknologi LCoS sangat mahal sehingga jarang digunakan. Diantara perusahan yang mengembangkan teknologi ini untuk produk proyektornya adakah SONY (SXRD) dan JVC (D-ILA). Berikut gambar skema Proyektor LCoS.
Gambar skema proyektor LCoS


3.5. LED Projector.
Proyektor jenis ini lebih mengacu pada jenis lampu sumber cahayanya. Yaitu menggunakan LED sebagai pengganti bola lampu "traditional" yang selama ini digunakan. Bola lampu tradisional bisa tahan sekitar 1000 - 5000 jam sedangkan LED bisa tahan 10.000 - 20.000 jam. Bahkan bisa seumur dengan proyektor itu sendiri, tanpa ada penggantian lampu sumber cahaya sama sekali. Ini tentu sebuah kemajuan yang luar biasa dibandingkan dengan penggunaan bola lampu tradisional yang tidak mudah untuk mengganti dan mendapatkannya.

Untuk teknologinya, bisa LCD atau DLP yang penting sumber cahanya menggunakan LED atau bukan. Proyektor DLP yang menggunakan LED sebagai sumber cahayanya, tidak lagi menggunakan Color Wheel (roda warna) untuk menghasilkan warna, tapi menggunakan 3 buah LED (merah - biru - hijau) yang langsung menyinari DMD chip.

Kelebihan lain dari proyektor LED ini adalah ada yang bentuknya yang kecil sehingga sering disebut proyektor mini (LED mini projector) dan bisa dibawa ke mana-mana (portable) dan cukup dioperasikan dengan baterai saja. Kadang disebut juga dengan Pocket Projector, proyektor yang bisa di kantongi karena ukurannya yang sangat kecil seperti contoh gambar berikut.
Contoh gambar Proyektor mini LED

Kelemahan LED ini terletak pada kecerahan hasil gambarnya. Karenanya penggunaan proyektor dengan sumber cahaya dari LED membutuhkan ruangan yang gelap agar hasilnya maksimal.
..........................................................................................................................
Artikel Terkait:
- Memahami koneksi dan cara kerja jaringan DLNA
- Smart TV, Apa itu Smart TV?
- Mengenal jenis-jenis TV 3D
- Mengenal TV UHD / 4K
- Mengenal kabel HDMI 
Jenis-jenis microwave oven 
Untung rugi menggunakan proyektor sebagai home cinema
Jenis-jenis TV LED berdasarkan lampu belakangnya (back-lit)
...........................................................................................................................
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...