Pembangkit listrik memanfaatkan tenaga angin

Dalam usaha mendapatkan energi alternatif terbarukan, angin menjadi salah satu pilihan untuk dikonvesi menjadi energi listrik. Sudah cukup banyak usaha yang dilakukan dengan berbagai sistemnya sesuai dengan kondisi wilayah masing-masing. Pembangkit listrik tenaga angin ini disebut juga sebagai PLTB, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu. Tidak dipakainya kata 'Angin" dikhawatirkan nanti rancu dengan PLTA, yang dipakai pada Pembangkit Listrik Tenaga Air.

Yang perlu dipertimbangkan sebelum membangun turbin angin adalah,
- Akankah hembusan angin selalu ada atau tidak di lokasi tersebut. Usahakan mencari data seakurat mungkin tentang kecepatan angin dari waktu ke waktu. Data yang didapat nantinya akan dipergunakan untuk menentukan ukuran turbin angin dan generator listriknya. Lokasi yang banyak anginnya dan selalu ada seperti tanah lapang, puncak bukit, pesisir pantai dan lepas pantai.
Wind turbine

- Usahakan lokasi jauh dari perumahan padat. Turbin angin cukup bising dan bisa mengganggu tetangga dan sangat berbahaya bagi warga jika terjatuh saat angin ribut. Turbin angin cocok jika dibangun di tempat yang lapang dan jauh dari lokasi padat penduduk, seperti kebun, sawah, peternakan dan lain-lain.

Berikut skema rangkaian pembangkit listrik tenaga angin secara skala kecil untuk rumahan.
Skema pembangkit listrik tenaga angin

Keterangan:
1. Turbin Angin.
Bagian ini merupakan komponen utama untuk mendapatkan semaksimal mungkin hembusan angin. Bagian ini merupakan bagian paling sulit dibangun jika anda berniat membangunnya sendiri. Eksperimen terus menerus dengan sabar sehingga didapatkan kesesuaian antara kekuatan hembusan angin, ukuran baling-baling dan kemampuan generator.
Bagian-bagian turbin angin
Bagian ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. Baling-baling, yang berfungsi mengubah hembusan angin menjadi energi kinetik untuk memutar generator listrik. Semakin panjang baling-baling akan semakin luas area yang di sapu, akan semakin banyak menerima terpaan angin sehingga akan semakin besar energi putaran (mekanik) yang dihasilkan untuk memutar generator.
Adakalanya sebelum poros baling-baling disambung ke generator listrik, ditambahkan gear-box, untuk menambah / mengurangi kecepatan putar generator listrik sesuai kebutuhan.


Bagian-bagian turbin angin-2

b. Generator listrik, yang berfungsi mengubah energi kinetik menjadi arus listrik, yang kemudian diteruskan ke bagian 2 (Controller). Untuk skala kecil umumnya menggunakan generator listrik DC. Jika menggunakan aki 12V sebagai penyimpan arusnya, maka generatornya harus mampu mengeluarkan tegangan minimal 12 V agar dapat mengisi aki.


c. Ekor turbin angin, yang berfungsi mengarahkan unit turbin angin agar selalu berhadapan dengan arah angin.

2. Unit pengontrol (Controller).
Bagian ini berfungsi mengubah arus listrik AC menjadi arus listrik DC (jika menggunakan generator AC) dan mengontrol pengisian arus listrik ke dalam battery agar tidak merusak battery karena pengisisan aki yang berlebihan (over charging).

3. Battery (aki).
Bagian ini akan menyimpan arus listrik yang dihasilkan generator listrik agar bisa digunakan setiap saat. Jenis aki yang digunakan sebaiknya jenis Deep Cycle Battery.

4. Inverter.
Bagian ini berfungsi mengubah tegangan listrik DC 12V dari aki menjadi tegangan listrik AC 220V / 110V untuk perlatan rumah tangga yang bekerja pada tegangan 220V / 110V.

Demikian gambaran sederhana pembangkit listrik yang memanafatkan tenaga angin.
................................................................................................................
Artikel terkait:
- Listrik gratis dari sinar matahari
- Energi, energi terbarukan, energi tak terbarukan dan energi alternatif
- Pembangkit listrik tenaga air
- Jenis-jenis aki
.................................................................................................................
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...