Ini merupakan salah satu jenis pompa air desak bolak-balik (Reciprocating - Positive Displacement Pump) yang menggunakan piston sebagai komponen yang bekerja bolak-balik menghisap masuk dan mendorong keluar air. Jenis ini memiliki mekanisme satu atau beberapa set katup (valve) di bagian lobang masuk dan lobang keluaran untuk menjaga agar aliran air sesuai dengan arah masuk dan keluarnya air.
Contoh yang sering kita jumpai adalah pompa air Dragon yang dulu sangat populer di sekitar kita. Biasa digunakan untuk memompa air dari sumur sebagai pengganti alat timba katrol untuk mengambil air dari sumur.
Sekarang pompa piston ini masih digunakan pada wilayah yang jauh dari pemukiman, seperti sawah atau kebun untuk menyedot air dari sumur atau sumur bor untuk mengairi sawah atau menyediakan air untuk minum hewan peliharaan. Tenaga penggeraknya bisa menggunakan listrik tenaga surya atau listrik tenaga angin.
Konstruksi pompa air piston mirip dengan motor bakar, mesin mobil misalnya. Bedanya, ruang silinder dan pistonnya dimanfaatkan untuk menghisap masuk dan mendorong keluar air. Sedangkan pada motor bakar, ruang silinder dipakai sebagai tempat pembakaran untuk menggerakkan piston.
Berdasarkan aksinya, pompa air piston dibedakan:
1. Single-acting piston pump (Pompa piston aksi tunggal).
Pada jenis ini, ruang silinder yang digunakan sebagai tempat keluar - masuk air hanya sebelah saja. Setiap gerakan piston maju atau mundur hanya memiliki fungsi tunggal. Misalnya, saat piston bergerak mundur, air akan terhisap masuk ke ruang silinder, dan saat piston bergerak maju air akan terdorong keluar dari ruang silinder. Jadi masing-masing gerakan piston memiliki satu fungsi saja. Agar lebih jelas, kita lihat animasi berikut.
2. Double-acting piston pump (Pompa piston aksi ganda).
Pada jenis ini, ruang silinder yang digunakan untuk keluar masuknya air terdapat di kedua sisi piston. Masing-masing sisi memiliki lobang masuk dan keluar air, dan setiap gerakan piston maju atau mundur memiliki fungsi ganda. Saat piston bergerak mundur, air yang ada di sebelah kiri piston terdorong keluar dan pada saat yang sama piston menyedot air masuk ke ruang silinder sebelah kanan piston. Saat piston bergerak maju, air yang ada di ruang silinder sebelah kanan piston terdorong keluar dan sekaligus menyedot air masuk ke ruang silinder sebelah kiri piston. Agar lebih jelas kita lihat animasi berikut.
Berdasarkan jumlah piston dan silinder, pompa air piston dibedakan menjadi:
1. Simplex.
Berarti hanya menggunakan silinder / piston tunggal. Ini merupakan pompa desak bolak-balik yang umumnya dikenal, seperti pompa manual merk Dragon. Contoh pada kedua animasi di atas adalah contoh pompa air simplex (Simplex piston pump).F
2. Duplex.
Berarti pompa tersebut menggunakan silinder dan piston ganda. Seolah-olah memiliki dua mesin pompa yang terpasang berdampingan namun berbeda 180° dalam gerakan pistonnya. Saat piston pada silinder pertama bekerja mendorong air keluar, piston pada silinder kedua bekerja menghisap air. Begitu sebaliknya selalu berbeda 180° antara piston pertama dan piston kedua.
3. Triplex.
Berarti pompa tersebut memiliki tiga silinder dan piston yang terpasang berdampingan dan antara dua piston berbeda 120° dalam gerakannya.
Dari kombinasi jenis-jenis pompa di atas, akan menghasilkan beragam pompa bolak-balik yang disesuaikan dengan fungsinya.
..................................................................................................................................................
Artikel terkait:
- Jenis pompa air berdasarkan tenaga penggeraknya
- Pompa air tenaga surya
- Pompa air pada dispenser galon bawah
- Diaphragm Pumps: Pompa Diafragma
- Jenis-jenis pompa air secara umum
..................................................................................................................................................
Contoh yang sering kita jumpai adalah pompa air Dragon yang dulu sangat populer di sekitar kita. Biasa digunakan untuk memompa air dari sumur sebagai pengganti alat timba katrol untuk mengambil air dari sumur.
Sekarang pompa piston ini masih digunakan pada wilayah yang jauh dari pemukiman, seperti sawah atau kebun untuk menyedot air dari sumur atau sumur bor untuk mengairi sawah atau menyediakan air untuk minum hewan peliharaan. Tenaga penggeraknya bisa menggunakan listrik tenaga surya atau listrik tenaga angin.
Konstruksi pompa air piston mirip dengan motor bakar, mesin mobil misalnya. Bedanya, ruang silinder dan pistonnya dimanfaatkan untuk menghisap masuk dan mendorong keluar air. Sedangkan pada motor bakar, ruang silinder dipakai sebagai tempat pembakaran untuk menggerakkan piston.
.................................
Note:
Note:
Saat berbicara tentang pompa piston, ini berarti mencakup juga tentang pompa plunger (Plunger pump) karena pada umunya kedua jenis pompa ini tidak jauh berbeda. Bahkan kadang penyebutan piston disamakan dengan plunger, walau konstruksinya berbeda. Gambar skema berikut menunjukkan perbedaan antara pompa piston dan pompa plunger.
Plunger pump bisa dibayangkan seperti jarum suntik. Komponen jarum suntik yang berfungsi menghisap dan mendorong cairan obat disebut dengan Plunger yang ujungnya terbuat dari bahan karet.
Pada desain konstruksinya pompa plunger tidak ada yang aksi ganda (Double Action), hanya aksi tunggal saja (Single Action). Sedangkan pompa piston desainnya bisa aksi ganda atau aksi tunggal.
Untuk lebih memudahkan pembahasannya kita anggap pompa piston sama dengan pompa plunger.
............................................
Pompa air piston digolongkan dalam beberapa jenis berdasarkan aksi dan jumlah silindernya.............................................
Berdasarkan aksinya, pompa air piston dibedakan:
1. Single-acting piston pump (Pompa piston aksi tunggal).
Pada jenis ini, ruang silinder yang digunakan sebagai tempat keluar - masuk air hanya sebelah saja. Setiap gerakan piston maju atau mundur hanya memiliki fungsi tunggal. Misalnya, saat piston bergerak mundur, air akan terhisap masuk ke ruang silinder, dan saat piston bergerak maju air akan terdorong keluar dari ruang silinder. Jadi masing-masing gerakan piston memiliki satu fungsi saja. Agar lebih jelas, kita lihat animasi berikut.
2. Double-acting piston pump (Pompa piston aksi ganda).
Pada jenis ini, ruang silinder yang digunakan untuk keluar masuknya air terdapat di kedua sisi piston. Masing-masing sisi memiliki lobang masuk dan keluar air, dan setiap gerakan piston maju atau mundur memiliki fungsi ganda. Saat piston bergerak mundur, air yang ada di sebelah kiri piston terdorong keluar dan pada saat yang sama piston menyedot air masuk ke ruang silinder sebelah kanan piston. Saat piston bergerak maju, air yang ada di ruang silinder sebelah kanan piston terdorong keluar dan sekaligus menyedot air masuk ke ruang silinder sebelah kiri piston. Agar lebih jelas kita lihat animasi berikut.
1. Simplex.
Berarti hanya menggunakan silinder / piston tunggal. Ini merupakan pompa desak bolak-balik yang umumnya dikenal, seperti pompa manual merk Dragon. Contoh pada kedua animasi di atas adalah contoh pompa air simplex (Simplex piston pump).F
2. Duplex.
Berarti pompa tersebut menggunakan silinder dan piston ganda. Seolah-olah memiliki dua mesin pompa yang terpasang berdampingan namun berbeda 180° dalam gerakan pistonnya. Saat piston pada silinder pertama bekerja mendorong air keluar, piston pada silinder kedua bekerja menghisap air. Begitu sebaliknya selalu berbeda 180° antara piston pertama dan piston kedua.
3. Triplex.
Berarti pompa tersebut memiliki tiga silinder dan piston yang terpasang berdampingan dan antara dua piston berbeda 120° dalam gerakannya.
Dari kombinasi jenis-jenis pompa di atas, akan menghasilkan beragam pompa bolak-balik yang disesuaikan dengan fungsinya.
..................................................................................................................................................
Artikel terkait:
- Jenis pompa air berdasarkan tenaga penggeraknya
- Pompa air tenaga surya
- Pompa air pada dispenser galon bawah
- Diaphragm Pumps: Pompa Diafragma
- Jenis-jenis pompa air secara umum
..................................................................................................................................................