Cara setup home theater

Sebelumnya telah kita bahas mengenai berbagai format surround sound. Setiap format surround sound selalu berkorelasi dengan channel-channel home theater. Ada beberapa jenis home theater berdasarkan konfigurasi channelnya. Yang paling umum adalah home theater 5.1 channel, diikuti home theater 6.1 channel, kemudian home theater 7.1 channel. Sebenarnya masih ada lagi konfigurasi yang lain, 9.1 channel dan 12.1 channel. Tapi nampaknya kedua jenis ini masih kurang umum.
Kali ini kita coba bahas bagaimana cara setup home theater menurut para expert. Yang dimaksud di sini adalah cara penempatan speaker-speaker home theater kita. Sangat disayangkan kalau kita asal-asalan menempatkan posisi speaker-speaker tersebut, yang justru akan membuat kita merasa tidak nyaman akibatnya.
Berikut cara setup speaker untuk ke tiga jenis home theater.

A. Home theater 5.1 channel.
Ikuti ilustrasi dari gambar berikut.


Dari gambar di atas total terdapat 6 komponen speaker dari home theater 5.1 channel,

- Speaker 1. SW (subwoover).
Pada dasarnya subwoover bisa diletakkan dimana saja asal kabelnya cukup. Jika dekat ke dinding atau pojok ruangan, suaranya akan semakin nge-bass. Tips dari expert dalam mencari posisi yang pas untuk subwoover ini adalah coba tes home theater dengan nyetel musik favorit anda sambil memindah-mindahkan posisi subwoover sampai anda mendapatkan posisi yang pas. Untuk melakukan tips ini sebaiknya setelah semua speaker sudah pas di posisi masing-masing.

- Speaker 2. CTR (Center).
Center speaker diletakkan di bawah atau di atas TV, sejajar dengan titik tengah TV dan dihadapkan ke penonton. Jika berada di bawah TV, condongkan sedikit ke atas, jika berada di atas TV condongkan sedikit ke bawah  agar mengarah tepat ke te telinga penonton. 
posisi center speaker
- Speaker 3. FL (Front Left = kiri-depan) dan 4. FR (Front Right = kanan-depan).
Kedua speaker diletakkan di samping kanan dan kiri HDTV dan keduanya menghadap ke titik tengah dimana posisi anda duduk. Jarak dari titik tengah TV, masing-masing antara 22° - 3 derajat. Ketinggian kedua speaker (tweeter-nya) harus sejajar dengan telinga penonton.
Ketinggian speaker depan
- Speaker 5. SL (Surround Left) dan 6. SR (Surround Right). 
Dua speaker yang berada di kanan-kiri (agak ke belakang) penonton dinamakan speaker surround. Diletakkan diantara sudut 90° - 11. Ketinggiannya sama dengan front speaker (speaker 3 dan 4). Lebih baik jika sebelumnya anda membeli home theater dengan speaker surround yang wireless (tanpa kabel) dan ada pilihan untuk ditempel di dinding. Seperti gambar berikut.
speaker tempel dinding


Atau cek berbagai pilihan model alat untuk melekatkan speaker surround-nya ke dinding,  di sini.

B. Home theater 6.1 channel.
Untuk home theater 6.1 memiliki 7 speaker. Sama dengan home theater 5.1 channel (ada 6 speaker total) ditambah 1 speaker surround belakang seperti gambar berikut.

Cara penempatan speaker-speakernya sama dengan home theater 5.1, sedang speaker tambahan, yang dinamakan Center Surround speaker atau Surround Back, diletakkan tepat dibelakang tempat duduk penonton, saling berhadapan dengan center speaker depan dan ketinggiannya sama dengan speaker surround kanan (SR) atau kiri (SL), Seperti terlihat pada gambar di atas. Jika dekat dengan dinding sebaiknya tempelkan juga ke dinding.

C. Home theater 7.1 channel.
Untuk home theater 7.1 memiliki total 8 speaker. Sama dengan home theater 5.1 channel (ada 6 speaker total) ditambah 2 speaker surround belakang seperti gambar berikut.


Ke dua speaker surround tambahan ini masing-masing ditempatkan dalam sudut 135° - 150° yang mengarah ke tempat duduk penonton dengan ketinggian sama dengan speaker surround kiri  (SL) dan kanan (SR). Speaker tambahan sebelah kiri dinaman Surround back-left (SBL) dan sebelah kanan dinamakan Surround back-right (SBR). Juga sebaiknya ditempelkan ke dinding jika memungkinkan. Sekian.
Note:
- Cara penempatan speaker-speaker anda. tidak harus mutlak sama persis dengan cara penempatan speaker-speaker di atas. Beda-beda sedikit tidak mengapa apalgi jika ruangan yang anda miliki tidak memungkin. Apalagi kebanyakan home theater saat ini dilengkapi program auto calibration, sehingga penempatan speaker yang sedikit melenceng akan dikompensasi dengan adanya program auto kalibrasi ini. Kelak kita bahas lain kesempatan.
(Ref: - crutchfield.com
..................................................................................................................................................
Artikel terkait:
- Jenis home theater dan bagian-bagiannya
- Apa maksud 5.1 - 6.1 - 7.1 pada home theater dan format surround sound
- Koneksi dan cara kerja jaringan DLNA
- Cara koneksi laptop ke TV Digital dengan kabel HDMI
- Jenis-jenis konektor HDMI
- Apa itu kabel HDMI
- Jenis-jenis TV 3D
- Apa itu Smart TV
- Cara koneksi Smart TV ke jaringan internet
..................................................................................................................................................

Apa maksud 5.1 - 6.1 - 7.1 channel pada home theater dan format surround sound

Bayangkan kita duduk di suatu tempat, misalkan halaman rumah. Coba untuk mendengarkan setiap suara yang ada di sekeliling kita. Ada suara TV dari ruang keluarga dibelakang kita, suara anak tetangga sebelah bermain, suara motor lewat di gang sebelah, sampai suara kucing yang lagi birahi ribut di sudut taman (he-he).
Ada yang terdengar keras karena dekat dan ada suara yang sayup-sayup karena sangat jauh dari kita. Suara-suara tersebut lengkap mengelilingi kita. Walaupun kita tidak dapat melihat sumber suara-suara tersebut, tapi kita dapat memperkirakan dari arah mana masing-masing suara tersebut datang.

Format surround sound.
Begitu pula saat kita sedang nonton film, perangkat home theater akan menghasilkan suara-suara sesuai dengan aslinya seolah kita berada di tengah-tengah film tersebut. Perangkat home theater berfungsi memproduksi kembali suara yang diterima dari sumbernya, sehingga suara yang dihasilkan akan sama dengan sumbernya. Bagaimana suara dari sebuah film diproduksi (direkam), kira-kira seperti itu pula suara yang akan dihasilkan oleh home theater. (Idealnya seperti itu). Suara-suara yang dihasilkan oleh perangkat home theater ini disebut surround sound, yang artinya "suara yang mengelilingi" kita.
surround format vendor
Teknologi yang dipergunakan untuk menghasilkan suara surround ini diantaranya teknologi dari Dolby Labs, DTS (Digital Theater System) Inc, THX atau SRS. Masing-masing perusahaan tersebut memiliki teknik sendiri dalam menciptakan format surround sound. 
(Note: SRS telah diakuisisi oleh DTS sejak july 2012)

Sekarang seperti kita lihat banyak format surround sound yang dipergunakan pada perangkat home theater. Sebagai contoh:
Dolby® Pro Logic II®, format surround sound dari Dolby Labs.
Dolby® Digital, dari Dolby Labs juga
DTS-HD™, format surround sound dari DTS Inc.
dan lain-lain. 

5.1 channel surround sound.
Jika sebuah home theater menggunakan format surround sound, misalkan format Dolby® Digital, ini berarti home theater tersebut memiliki kemampuan menterjemahkan (decoding) audio dari sebuah film yang dibuat dengan format Dolby® Digital juga. Untuk lebih jelasnya kita lihat ilustrasi berikut.
konfigurasi surround 5.1 channel

1-2. Sebuah film soundtrack-nya diproduksi menggunakan format Dolby Digital dengan 6 channel suara.
3-4. Film tersebut akan dikonversi dalam bentuk DVD. Soundtracknya perlu dilakukan pengkodean dahulu menggunakan Dolby Digital Encoder. Baru kemudian dimasukkan kedalam DVD.
5-6. DVD tersebut ingin kita tonton dengan perangkat home theater kita. Untuk dapat menikmati suara yang menggunakan format surround Dolby Digital yang ada pada DVD tersebut, home theater kita harus mampu mengkode ulang (decoding) format Dolby Digital. Ini berarti home theater kita harus memiliki Dolby Digital decoder dan 6 channel speaker yang terdiri dari:
  • 5 channel full bandwidth dengan rentang frekuensi 3 Hz - 20 kHz (depan-kiri, depan-tengah, depan-kanan, surround belakang-kiri, surround belakang-kanan) dan
  • 1 channel untuk subwoofer untuk menghasilkan efek frekuensi sangat rendah dengan rentang frekuensi 3 Hz - 120 Hz.
Karenanya format surround yang menggunakan konfigurasi 5.1 channel dinamakan 5.1 channel surround sound.
Format surround sound yang menggunakan konfigurasi 5.1 channel dalam pengkodean sinyal audionya selain Dolby Digital, ada juga Dolby Pro Logic II dan DTS.

Format DTS dianggap lebih baik dari format Dolby Digital, karena kompressi audionya lebih sedikit dibanding Dolby Digital. Hasilnya, audio dari format DTS sedikit lebih akurat dibanding format Dolby Digital. Format Dolby Digital dan DTS terdapat pada banyak home theater saat ini. Sementara kebanyakan film DVD menggunakan format Dolby Digital.

6.1 channel surround sound.
Konfigurasi home theater 6.1 channel sama dengan 5.1 channel dengan tambahan 1 channel untuk speaker surround tengah belakang.
Format surround yang menggunakan 6.1 channel yaitu:

  • Dolby Digital EX
  • THX Surround EX
  • DTS-ES

Kali ini Dolby Labs bekerja sama dengan THX untuk menciptakan format yang menggunakan 6.1 surround channel. Hasilnya didapat format Dolby Digital EX dan THX Surround EX. Ke dua format ini sama dengan 5.1 channel dengan penambahan 1 channel matrix untuk speaker surround belakang.
Begitu juga dengan  DTS-ES, juga menggunakan 5.1 channel dengan penambahan 1 channel discrete untuk speaker surround belakang.
Berikut ilustrasi produksi dan re-produksi audio menggunakan konfigurasi 6.1 channel surround.
konfigurasi surround 6.1 channel

7.1 channel surround sound.
Pada konfigurasi home theater 7.1 channel terdapat penambahan 2 channel dibandingkan dengan konfigurasi 5.1 channel. Semua channel-nya adalah channel discrete, yang berarti masing-masing channel berbeda satu sama lain dan berdiri sendiri. Kedua channel tambahan tersebut adalah channel surround samping kiri dan surround samping kanan.
Kali ini Dolby Labs bekerja sama dengan DTS Inc, untuk menghasilkan format surround sound untuk konfigurasi 7.1 channel. Hasilnya didapat dua jenis format:

  1. Lossless Surround SoundDolby TruHD dan DTS-HD™ Master Audio.
    Semenjak adanya Blue Ray disc, kedua format di atas banyak digunakan. Karena Blue Ray disc memiliki kemampuan menyimpan informasi surround sound yang lebih banyak, hingga 50 Gb. (Bandingkan dengan DVD disc yang hanya mampu menyimpan data 4.7 Gb). Hasilnya jika sebuah film menggunakan format Dolby TruHD atau DTS-HD™ Master Audio, kita akan mendapatkan kualitas surround yang hampir sama dengan kualitas surround master film dari studionya.
  2. Non Lossless Surround SoundDolby Digital Plus dan DTS-HD (High Resolution).Jenis format yang ke dua ini sedikit lebih rendah dari yang pertama namun tetap lebih tinggi kualitasnya dibandingkan format dengan konfigurasi 6.1 atau 5.1 channel.

Home theater yang support format lossless 7.1 channel, juga support Non-Lossless (Dolby Digital Plus dan DTS-HD (High Resolution)).
Dolby True HD & DTS HD
Catatan:
- Discrete = channel yang berbeda dari yang lain dan berdiri sendiri.
- Matrix = channel yang menghasilkan suara berdasarkan informasi suara dari channel-channel yang lain. Gambarannya begini, jika channel 1-2-3-4-5 menghasilkan suara A-B-C-E-F, maka channel 6 akan menghasilkan suara D, karena tidak dihasilkan oleh ke lima channel sebelumnya.
Sebuah home theater 5.1 channel, berarti home theater tersebut secara fisik memiliki 5 loadspeaker dan 1 subwoofer. Demikian juga dengan konfigurasi 6.1 channel dan 7.1 channel.
- Namun ada juga home theater memiliki konfigurasi virtual 7.1 channel, walau secara fisik memiliki 5.1 channel.
- Selain format surround sound yang disebutkan di atas, masih banyak format surround sound yang lain. Kelak kita rinci dengan detail.
- Masing-masing film dibuat dengan menggunakan format-format tertentu. Karenanya pada perangkat home theater kita temukan begitu banyak format surround sound yang disupport dengan tujuan dapat menghasilkan surround sound dari berbagai format film di pasaran.
..................................................................................................................................................
Artikel terkait:
- Jenis Home Theater dan bagian-bagiannya 
Cara setup home theater
- Koneksi dan cara kerja jaringan DLNA
- Cara koneksi laptop ke HDTV dengan kabel HDMI
- Jenis konektor HDMI
- Apa itu kabel HDMI
- Jenis-jenis TV 3D
- Cara koneksi Smart TV ke jaringan internet
- Apa itu Smart TV
- Jenis Resolusi TV Digital
..................................................................................................................................................

Jenis Home Theater dan bagian-bagiannya

Istilah home theater mengacu pada seperangkat barang elektronik pengolah audio dan penampil video yang bertujuan menghadirkan hiburan di dalam rumah yang mendekati nuansa hiburan di bioskop. Dengan kata lain home theater berarti bioskop dalam rumah.
Perangkat yang biasa kita temukan dalam sistem home theater adalah:
1. Video Display. Perangkat penampil gambar sperti HDTV atau Proyektor.
2. A/V ReceiverPerangkat yang memilah, mengolah dan memperkuat sinyal audio yang kemudian dikirim ke masing-masing channel speaker.
3. A/V SourcesSumber audio / video seperti CD - DVD - Blue Ray player, siaran TV Digital (Terrestrial, Satelit, TV kabel), ataupun internet.
4. Loadspeakers. Beberapa speaker dengan posisi tertentu
5. Subwoofer. Speaker khusus untuk frekuensi sangat rendah.
home theater
Namun istilah home theater cenderung mengacu pada perangkat pengolah suara saja yang bertujuan menghasilkan suara dengan format surround tertentu, seperti Dolby dan DTS (Digital Theater System). Karenanya kalau kita beli seperangkat home theater, yang kita dapatkan sejumlah speaker dan sebuah pengontrol. Jadi, sebuah perangkat home theater terdiri dari point 2 sampai 5 saja dari sistem home theater di atas, tanpa video display.

Home theater sebagai perangkat pengolah suara saja, terbagi dua, yaitu:
1. Home Theater In a Box (HTIB).
Ini maksudnya home theater yang sudah dirancang oleh produsennya untuk menghasilkan kualitas suara berdasarkan format surround sound tertentu dan jumlah speaker yang juga sudah ditentukan. Dengan kata lain ini merupakan jenis home theater yang sudah terpaket beserta fitur-fiturnya yang banyak dijual sekarang.

2. Custom Home theater.
Home theater yang dirancang dan dibangun sendiri sesuai selera. Ini diperlukan keahlian tersendiri untuk membangun sebuah home theater yang lengkap dan menghasilkan suara yang mendekati aslinya, dan yang pasti akan mengeluarkan biaya yang jauh lebih mahal.

Untuk tulisan ini kita focus pada jenis home theater HTIB saja. Karena tanpa harus memiliki keahlian dan uang yang banyak, kita sudah bisa mendapatkan perangkat home theater. Kitapun bisa bebas memilih mana yang sesuai dengan budget dan kualitas yang diinginkan.

Home Theater In a Box
Ini merupakan home theater yang dijual dalam satu paket. Banyak merk yang ditawarkan dengan fitur masing-masing. Home theater ini secara umum terdiri dari beberapa perangkat pendukung seperti gambar berikut.
home theater paket

Gambar di atas merupakan contoh dari paket home theater (HTIB) sistem 5.1 channel.
Maksud kode angka 5.1 adalah bahwa home theater tersebut memiliki 5 speaker surround dan 1 speaker subwoover. Total memiliki 6 buah speaker yang masing-masing memiiliki fungsi sendiri. Ditambah 1 unit A/V Receiver.

a. Satellite speaker.
Karena posisinya diletakkan mengelilingi tempat duduk penonton, maka dinamakan juga speaker satelit. Berfungsi menghasilkan suara menurut arah datangnya suara tersebut. Letaknya ada di:
- depan-kiri (front left speaker) gb. no.1
- depan-kanan (front right speaker) gb no.2
- belakang-kiri (dinamakan surround left speaker) gb. no.5
- dan belakang-kanan (dinamakan surround right speaker) gb.no. 6

b. Center speaker.
Speaker yang diletakkan di depan-tengah diatas atau di bawah TV. Berfungsi menghasilkan suara dialog yang berasal dari titik tengah layar TV. Speaker ini dinamakan juga Sound bar yang berisi beberapa speaker dan diletakkan dengan posisi tertidur. (gb. no 4)

c. Subwoofer.
Speaker yang dikhususkan untuk menghasilkan suara sangat rendah. Bisa diletakkan dimana saja asal kelihatan asri. (gb. no. 3)

d. A/V Receiver.
Pada dasarnya unit ini berfungsi untuk:
- Memilah (switch) sumber audio / video yang diinginkan dari beberapa sumber audio /video.
- Mengolah (pre-amp & processing) sinyal audio untuk menghasilkan sinyal audio surround berdasarkan format surround yang sudah ditetapkan, seperti format Dolby Digital, Dolby Pro Logic atau DTS.
- Sinyal audio yang sudah diolah kemudian diteruskan ke penguat (amplifier) masing-masing channel yang akhirnya diteruskan ke masing-masing speaker dan subwoofer. Sedangkan sinyal video diteruskan ke HDTV.

Pada home theater paket (HTIB) unit ini begitu lengkap, tidak sekedar memilah-mengolah-menguatkan sinyal audio, tapi sudah terdapat berbagai macam fasilitas tambahan yang terintegrasi. Seperti:
- CD - DVD - Blue Ray Player.
- AM / FM Radio Tuner
- Wi-Fi Buit-in untuk koneksi internet
- Wireless speaker, untuk koneksi ke speaker surround belakang kanan-kiri (gb. no 5 dan no. 6) tanpa menggunakan kabel.
- Koneksi DLNA, Blue tooth
- Karaoke
dan berbagai macam fasilitas tambahan lain. Itu sekedar contoh saja, yang jelas fasilitas tersebut berbeda untuk setiap merk dan jenisnya.
..................................................................................................................................................
Artikel terkait:
- Siaran TV Digital
- Cara mendapatkan siaran TV Digital
- Resolusi TV Digital
- Daftar TV Digital yang sudah buil-in Tuner DVB-T2
- Antenna TV Digital
- Apa itu Smart TV
- Jenis-jenis TV 3D
- Apa itu kabel HDMI
- Apa itu DLNA
Apa maksud 5.1 - 6.1 - 7.1 channel pada home theater dan format surround sound 
Cara setup home theater
..................................................................................................................................................

Memahami koneksi dan cara kerja jaringan DLNA

Salah satu fitur yang terdapat pada kebanyakan TV Digital saat ini adalah koneksi DLNA. DLNA singkatan dari Digital Living Network Alliance. Ini merupakan sebuah lembaga non profit yang dimotori oleh Sony dan didukung oleh banyak produsen elektronik terkemuka lainnya.

Keberadaan lembaga DLNA ini bertujuan menetapkan standar yang memungkinkan produk-produk elektronik dapat terhubung dan berbagi konten satu sama lain walaupun berbeda produsen. Lembaga ini melakukan sertifikasi terhadap produk-produk elektronik dari produsen yang menjadi anggota lembaga DLNA. Produk yang sudah mendapat setifikasi dari DLNA akan memiliki logo "DLNA CERTIFIED".
jaringan DLNA (DLNA network)

Pada beberapa produsen elektronik, mereka menggunakan nama lain untuk DLNA ini, seperti:
- Samsung, dinamakan Allshare. Secara eksklusif memang produk Samsung tetapi tetap berbasis DLNA dan kompatibel untuk produk-produk merk lain yang "DLNA Certified".
- LG, disebut dengan SmartShare.
- Philips, dinamakan Simple Share
Walaupun namanya berbeda, Allshare - Smart Share - Simple Share, tetap berbasis DLNA dan kompatibel dengan produk lain yang "DLNA Certified".

Untuk memanfaatkan fitur DLNA ini ada dua syarat yang harus dipenuhi:
1. Tersedia jaringan dalam rumah, baik yang menggunakan kabel (LAN) atau tanpa kabel (wireless atau wifi). Jaringan ini sama seperti yang biasa kita gunakan untuk akses internet, seperti modem router.
2. Memiliki perangkat-perangkat elektronik yang ada fitur DLNA, seperti TV DIgital, Smartphone, Tablet, Laptop dan sebagainya.
Router dan DLNA ceritfied
Semua perangkat yang ada fitur DLNA (no:2 ) harus terhubung ke modem router (no: 1), baik secara wireless (nirkabel) atau dengan kabel LAN / Ethernet. Setelah semua terhubung dengan modem router maka kita dapat saling berbagi konten diantara perangkat-perangkat tersebut. Misalnya, melalui TV Digital kita dapat menonton koleksi film dan foto yang ada dalam Laptop.

Setiap perangkat yang terhubung ke jaringan dalam rumah tersebut bekerja sesuai dengan fungsinya masing-masing. Berdasarkan fungsinya masing-masing, perangkat-perangkat tersebut diklasifikasikan menjadi beberapa bagian seperti gambar berikut ini.


Jaringan DLNA
1, DIgital Media Server (DMS).
Perangkat yang digolongkan kedalam Digital Media Server, berfungsi menyimpan dan menyediakan konten agar bisa diakses dan digunakan oleh perangkat lain. Contohnya: PC (komputer), Laptop dan NAS (Network Attached Storage, peyimpan data).

2. Digital Media Player (DMP).
Perangkat yang digolongkan kedalam Digital Media Player, berfungsi sebagai memainkan konten yang disediakan oleh DMS. Contohnya: TV Digital, Home Theater, Tablet, dll.

3. Digital Media Renderer (DMR).
Perangkat yang digolongkan kedalam Digital Media Renderer, berfungsi hampir sama dengan DMP, namun bedanya dengan DMP, perangkat yang digolongkan ke dalam DMR ini tidak bisa mencari sendiri konten yang disediakan oleh DMS. Karenanya harus dibantu oleh perangkat DMC (Digital Media Controller). Contoh perangkat DMR adalah stereo set, a/v receiver.

4. Digital Media Controller (DMC)
Perangkat yang digolongkan kedalam Digital Media Controller, berfungsi mencari konten pada DMS kemudian mengirimkannya ke Digital Media Renderer (DMR). Menyiapkan koneksi antara DMS dan DMR, sehingga DMR dapat memainkan konten yang sesuai yang disediakan oleh DMS. DMC ini berfungsi layaknya sebuah remote control pintar. Contoh DMC adalah Smartphone dan Tablet.

Contoh penerapannya.
Di saat sedang nyeterika kita kangen dengan lagu-lagu lawas waktu masih SMA dulu yang tersimpan rapi di PC. Kita ingin mendengarkannya di stereo set. Caranya, gunakan smartphone (sebagai remote control, DMC), cari lagu-lagu tersebut yang tersimpan dalam PC (sebagai DMS), lalu kita kirim ke stereo set atau a/v receiver (sebagai DMR). Selesai, tanpa harus memindahkan perangkat atau copy lagu-lagu terrsebut ke stereo set.

Sebenarnya masih ada beberapa klasifikasi lagi, seperti:
- DMPr (Digital Media Printer) contohnya adalah wireless printer,
- M-DMU (Mobile-Digital Media Uploader) berfungsi meng-upload photo atau video ke DMS, contohnya kamera digital atau camcorder (handycam),
- M-DMD (Mobile-Digital Media Downloader) berfungsi men-download konten untuk disimpan pada perangkat tersebut, contohnya MP3 Player.

Namun pada dasarnya hanya 4 klasifikasi saja yang menonjol, yang penting kita bisa memahami cara kerja jaringan DLNA ini dulu.
Suatu saat kelak, ketika anda akan menambahkan perangkat lain (yang DLNA certified) ke dalam jaringan, anda akan memahami fungsinya saat masuk ke menu DLNA-nya tanpa harus tahu klasifikasi perangkat tersbut.
Jika anda ingin menambahkan sebuah smartphone ke dalam jaringan namun tidak "DLNA Certified", anda bisa download aplikasi DLNA-nya yang sesuai dengan klasifikasi smartphone anda. Begitu yang dijanjikan lembaga DLNA ini seperti tertulis di situs resminya,

"You want to send music stored on your smartphone to play over your DLNA Certified® AV receiver, but your phone is not DLNA Certified®Simply (1) download the DLNA Certified® software app for your phone, (2)  then use the app to browse and send your music to play on your AV receiver." (Source: http://www.dlna.org )
..................................................................................................................................................
Artikel terkait:
- Cara mendapatkan siaran TV Digital Terrestrial DVB-T2 
- Jenis TV Digital (Resolusi TV Digital) 
- Antena TV Digital 
- Apa itu Smart TV
- Cara koneksi Smart TV ke jaringan internet
- Jenis-jenis TV 3D
- Cara koneksi laptop ke TV Digital dengan kabel HDMI 
- Cara berbagi konten laptop/PC dengan Smart TV menggunakan Smartshare
Cara berbagi layar smartphone Asus Zenfone 5 dengan Smart TV menggunakan Miracast
Cara berbagi konten smartphone Asus Zenfone 5 dengan Smart TV menggunakan DLNA
Cara berbagi layar smartphone Asus Zenfone 4 dengan Smart TV menggunakan koneksi wireless Miracast 
Mengenal jenis-jenis proyektor 
Untung rugi menggunakan proyektor sebagai home cinema
Koneksi smartphone ke HDTV dengan MHL
..................................................................................................................................................

Cara koneksi laptop ke TV Digital (HDTV) menggunakan kabel HDMI

Sebagian kita mungkin banyak yang hobi nonton film dan pasti memiliki banyak koleksi film di laptopnya. Ndak beda dengan saya. Apa lagi sekarang film-film tersebut gambarnya begitu halus dan tajam dengan resolusi 720p atau bahkan 1080p hasil ripping dari film blue ray misalnya.
(Apa maksud 720p dan 1080p? Untuk mengetahuinya lihat di Resolusi TV Digital)
Nonton di laptop saja terasa cukup puas dengan menggunakan headphone untuk audionya, apalagi kalau nontonnya lewat layar TV Digital (HDTV) bersama keluarga, tentu lebih nyaman lagi. Bosan nonton acara TV, coba manfaatkan TV DIgital anda untuk nonton film-film koleksi anda. Dalam hal ini laptop kita fungsikan sebagai player, layaknya DVD player atau blue ray player.
Koneksi Laptop ke HDTV

Ada banyak cara yang bisa digunakan untuk koneksi laptop ke TV. Seperti menggunakan kabel DVI (Digital Visual Interface), S-Video, VGA atau menggunakan koneksi wireless. Namun sejauh ini cara terbaik koneksi laptop ke TV Digital adalah menggunakan kabel HDMI. Karena kabel ini bisa mentransfer sinyal video/audio sekaligus untuk resolusi gambar minimal 1080p (High Speed HDMI cable) hanya dengan satu kabel. Disamping itu fasilitas koneksi port HDMI (soket HDMI) ini bisa dipastikan sudah dimiliki oleh HDTV dan laptop keluaran beberapa tahun terakhir.

Berikut langkah-langkah cara koneksi laptop ke TV Digital.

1. Siapkan kabel High Speed HDMI, dengan ukuran konektor yang umum (Full Size HDMI Connector). Untuk lebih jelas tentang jenis kabel dan konektor HDMI silahkan lihat masing-masing linknya.

2. Cari lokasi soket HDMI yang ada pada panel belakang atau samping / bawah TV Digital, lalu colokkan salah satu ujung konektor kabel HDMI ke salah satu soket HDMI-nya, misalnya port HDMI-1. Ujung konektor kabel HDMI yang lain colokkan juga ke port HDMI di laptop.


Port HDMI pada laptop dan HDMI

3. Hidupkan TV Digital lebih dahulu kemudian lakukan setting untuk memilih input dari port HDMI di mana kabel HDMI tadi dicolokkan, misalnya port HDMI-1. Setting ini berbeda-beda pada masing-masing merk TV. Silahkan cek buku panduan perangkat TV digital anda. Jika sudah, hasilnya layar TV Digital anda "blank", gelap saja karena memang belum ada sinyal yang masuk melalui port HDMI-1.

4. Kemudian hidupkan laptopnya juga. Lakukan setting pada laptop agar mengirimkan sinyal ke port HDMI. Caranya,
---> Masuk ke "Control Panel"
---> klik "Appearance and Personalization"
---> klik "Adjust Screen Resolution"
Setelah itu akan nampak dua pilihan monitor display, no.1 monitor laptop dan no.2 monitor TV Digital. Terus,
---> klik monitor display no.2
---> pilih "Extend the desktop onto this monitor"
---> klik "Apply"
Jika ini berhasil pada TV Digital akan nampak gambar background Windows pada layar TV Digital.


Gambar Background Windows pada HDTV

5. Kembali ke laptop. (Ahaa...kayak si Tukul) Kemudia lakukan setting resolusi pada laptop untuk monitor no.2
----> klik "Resolution" yang akan memunculkan dropdown menu, lalu geser slider-nya sambil lihat ke layar TV Digital. Geser slider sampai gambar background Windows pas memenuhi ukuran layar TV Digital anda.

6. Setting Audionya. Lakukan hal berikut:
---> Masuk ke "Control Panel"
---> klik "Hardware and Sound"
---> klik "Sound"
kemudian akan muncul jendela kecil dengan nama "Sound".
---> klik pada tab "Playback"
akan nampak beberapa speakers system lalu pilih speakers dari HDTV, kemudian klik "Apply".
Jika anda tidak menemukan sistem speakers dari HDTV (hanya nampak satu sistem speakers dari laptop saja), lakukan hal berikut:
Masih dalam jendela "Sound", bawa kursor ke ruang kosong lalu klik kanan mouse,
akan muncul jendela kecil dengan dua pilihan , "show Disabled Devices" dan "show "Disconnected Devices". Centang "show Disabled Devices". Akan muncul sistem speaker dari HDTV, kemudian select dan klik "Apply".

Jika anda ingin membeli kabel HDMI, silahkan cek harga dan jenisnya di sini.



Note:
Sebenarnya, jika usia TV Digital (HDTV) dan laptop anda baru sekitar 3-4 tahun sejak pertama kali membeli (beli baru ya, bukan beli bekas/seken), dan laptop anda pake WIndows 7, cara koneksi menggunakan kabel HDMI ini cukup sederhana, sampai step 5 sudah cukup. 

Namun jika tetap belum berhasil coba langkah-langkah berikut:

- Pastikan menggunakan kabel HDMI yang High Speed ( versi 1,3 atau versi 1,4) karena kalau menggunakan kabel HDMI versi sebelumnya (dibawah versi 1,3) belum ada yang High Speed dan tidak support resolusi 1080p.

- Cek koneksi konektor HDMI pada laptop atau TV Digital. Mungkin ada konektor yang kurang nancap atau longgar sehingga koneksi TV Digital dan laptop tidak ada. Soket atau port HDMI yang lama tidak digunakan, bisa kotor coba bersihkan dengan cotton bud (kapas pembersih telinga)

-  Jika laptop anda sudah berumur, mungkin firmware graphic card laptop anda sudah kedaluarsa / expired sehingga tidak support HDMI versi terbaru. 

- Terkadang tidak sekali langsung bisa. Perlu dicoba beberapa kali, matikan dan hidupkan laptopnya sampai bisa mendeteksi HDTV anda.

- Coba tes kabel HDMI-nya. Misalkan gunakan untuk koneksi dengan DVD player, tentunya yang ada soket HDMI.

- Jika TV Digitalnya tidak dapat menampilkan gambar secara penuh, sehingga terdapat border di atas atau disampingnya atau gambarnya terpotong sedikit, coba lakukan beberapa setting di TV Digital anda, seperti matikan "image processing effects"-nya, atur ketajaman gambar (sharpness), aspek rasionya dan beberapa setting lain yang yang berhubungan dengan pixel atau dot yang terdapat pada buku panduannya.

Demikian saja, mudah-mudahan bisa membantu.
........................................................................................................................................................................................
Artikel terkait:
- Cara mendapatkan siaran TV Digital DVB-T2
- Jenis-jenis TV Digital (Resolusi TV Digital)
- Antena TV Digital
- Smart TV, apa itu Smart TV
- Cara koneksi Smart TV ke jaringan internet
- Koneksi dan cara kerja jaringan DLNA 
Jenis home theater dan bagian-bagiannya 
- Cara berbagi konten laptop/PC dengan Smart TV menggunakan Smartshare
Cara berbagi layar smartphone Asus Zenfone 5 dengan Smart TV menggunakan Miracast
Cara berbagi konten smartphone Asus Zenfone 5 dengan Smart TV menggunakan DLNA
- Cara berbagi layar smartphone Asus Zenfone 4 dengan Smart TV menggunakan koneksi wireless Miracast
- Cara aktifkan fungsi screenshot pada Asus Zenfone 5 
- Cara mengaktifkan PC Link pada Asus Zenfone
- Cara koneksi android ke laptop/PC tanpa kabel menggunakan AirDroid
Cara aktifkan fitur Telpon pada WhatsApp
HDMI 2.0, standar baru HDMI untuk resolusi 4K@60 Hz 
Ketahui hal berikut ini sebelum anda membeli TV UHD / 4K
Koneksi smartphone ke HDTV dengan MHL
Koneksi antara komputer dan android menggunakan ShareLink dengan atau tanpa wifi hotspot
...............................................................................................................................................................................................